Ahok: Lebih Baik Jadi Mayat Ketimbang Dijuluki Gubernur Gagal

Senin, 15 Desember 2014 | 15:27 WIB
Ahok: Lebih Baik Jadi Mayat Ketimbang Dijuluki Gubernur Gagal
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di ruang kerjanya. [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di acara peluncuran smart city yang berlangsung di Balai Kota, Senin (15/12/2014), Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan akan konsisten membenahi Ibu Kota Jakarta, walaupun banyak rintangan menghadang.

Ahok mengatakan sudah kepalang tanggung, apalagi ia mengaku "panas" dengan pesan di spanduk yang ditempelkan oleh anggota Front Pembela Islam di berbagai tempat di Jakarta. Spanduk-spanduk itu bertuliskan "Ahok Bacot Gede."

"Banyak spanduk yang bilang umat Islam Jakarta Tolak Ahok jadi Gubernur karena bacot gede, FPI tempelin dimana-mana itu," kata Ahok.

"Saya bilang sama Satpol PP, jangan dilepas spanduk itu, bagus itu. Saya mau membuktikan saya ini bukan bacot (omong doang), saya punya pulpen sakti yang bisa menstafkan pejabat DKI," Ahok menambahkan.

Ahok juga mengatakan bahwa lebih baik mati daripada nanti dijuluki warga sebagai gubernur yang gagal membenahi Ibu Kota.

"Saya lebih baik dikirim pulang ke Belitung sudah berbentuk mayat. Daripada saya pensiun tua dan dipanggil gubernur payah yang enggak bisa apa-apa, cuma ngomong doang," kata Ahok.

Ahok menyadari betul posisinya sekarang ini adalah posisi politik. Dengan kata lain, bisa saja di Pemilukada 2017 nanti tidak terpilih lagi menjadi gubernur. Tapi, ia tak peduli soal terpilih atau tidak terpilih.

Tekad Ahok sekarang ialah bisa berbuat sesuatu untuk kebaikan Ibu Kota dan masyarakat yang menghuni Jakarta. Ia juga ingin agar seluruh pejabat pemerintahan di bawah kepemimpinannya sama-sama mau bekerja untuk melayani masyarakat.

"Saya sengaja ngomong seperti ini, karena saya sudah kenyang dikerjain, di sini saya kurang tiga tahun lagi. Tidak ada toleransi bagi PNS yang masih bandel, tidak ada toleransi, pejabat berhenti saja dan jadi pengusaha," kata Ahok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI