DPR Minta Klarifikasi Terkait Penyanderaan di Sydney

Senin, 15 Desember 2014 | 13:04 WIB
DPR Minta Klarifikasi Terkait Penyanderaan di Sydney
Polisi Australia berjaga di sekitar dkawasan Martin Place, Sydney Australia, Senin (15/12). [Reuters]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah akan meminta klarifikasi dari perwakilan Indonesia di Australia terkait apakah ada WNI yang ikut menjadi sandera dalam insiden penyanderaan di Lindt Chocolate Cafe, gedung Martin Place, Sydney, Australia, Senin (15/12/2014).

"Kami tentu perlu mendapatkan klarifikasi yang lebih dalam tentunya, yang lebih akurat. Tentunya kita punya perwakilan di sana. Itu harus membuat laporan yang akurat apa yang terjadi," kata Fahri di DPR, Senin (14/12/2014).

Seperti diketahui, saat ini, kepolisian Australia tengah melakukan pengepungan di sekitar gedung Martin Place. Polisi melihat penyandera di kafe itu merupakan lelaki bersenjata. Polisi belum tahu persis jumlah orang yang disandera.  Sementara dua penyandera terlihat menggunakan simbol bendera hitam yang bertuliskan arab mirip dengan lambang ISIS.

Fahri mengatakan insiden tersebut merupakan ranah eksekutif. Itu sebabnya, pemerintahan Joko Widodo diminta berkoordinasi dengan negara yang punya concern yang sama.

"Apalagi kalau ada korban WNI, itu harus dilindungi tidak ada pengecualian, negara harus terlibat di situ," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI