Swedia: Jet Tempur Rusia Nyaris Tabrak Pesawat Sipil

Liberty Jemadu Suara.Com
Minggu, 14 Desember 2014 | 22:33 WIB
Swedia: Jet Tempur Rusia Nyaris Tabrak Pesawat Sipil
Ilustrasi pesawat tempur Rusia (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah jet tempur Rusia hampir bertabrakan dengan sebuah pesawat penumpang di wilayah udara internasional dekat Swedia pada Jumat (12/12/2014), demikian dikatakan pemerintah Swedia.

Swedia mengatakan telah meminta pesawat penumpang SK1755 dari Copenhagen, Denmark dengan tujuan Poznan, Polandia untuk berpindah jalur sebelum bertabrakan dengan pesawat tempur Rusia.

Pesawat penumpang itu dioperasikan oleh Cimber, yang dimiliki oleh maskapai penerbangan Skandinavia, SAS.

Adapun Kementerian Pertahanan Rusia membantah bahwa jet tempurnya hampir bertabrakan dengan pesawat sipil. Moskwa mengatakan bahwa pesawat tempurnya masih dalam jarak aman.

"Sebuah penerbangan digelar sesuai dengan aturan internasional dan tidak melanggar batas negara mana pun, dan masih dalam jarak aman dari jalur penerbangan pesawat-pesawat sipil," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenko.

Tetapi menurut militer Swedia, transponder jet Rusia itu dalam keadaan mati sehingga sukar dilacak oleh menara kontrol lalu lintas udara penerbangan komersial.

"Pesawat militer itu tidak memiliki transponder, tetapi kami menemukan lokasinya diradar dan memperingatkan menara kontrol lalu lintas udara di Malmo," kata Daniel Josefsson dari pusat komando tempur Swedia.

"Ini masalah serius. Sangat berbahaya ketika Anda mematikan transponder," kata Menteri Pertahanan Swedia, Peter Hultqvist.

Rusia dalam beberapa waktu terakhir kerap memicu masalah bahkan insiden dengan negara Eropa lainnya. Awal Desember ini NATO mengeluhkan pesawat militer Rusia yang membahayakan penerbangan sipil karena terbang tanpa menyalakan satu pun alat komunikasi dan tidak melaporkan rutenya ke menara pengawas.

NATO sudah 400 kali mengerahkan pesawat tempurnya untuk mengejar jet-jet tempur Rusia yang berkeliaran di sekitar Eropa selama 2014.

Sejak ikut campur dalam masalah dalam negeri Ukraina, Rusia memang sedang tidak akur dengan sebagian besar negara Eropa. Sebagian besar Eropa menilai Rusia sebagai ancaman di kawasan itu. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI