Suara.com - Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyatakan akan mengirimkan surat kepada Komisi I DPR pekan depan terkait penyiksaan sejumlah orang dan belum tuntasnya misteri pembunuh Munir.
"Dalam waktu dekat, minggu-minggu besok kita akan menyurati DPR, meminta DPR untuk melakukan sejumlah hal, soal laporan intelijen orang penyiksaan, dan soal Munir juga kita akan menyurati ke DPR," ucap koordinator Kontras Haris Azhar usai diskusi bertemakan "HAM Hari Ini Siapa yang Bertanggung Jawab” di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (14/12/2014).
Haris menegaskan, pihaknya meminta DPR untuk segera mendesak pihak Kepolisian dan pengadilan untuk mencari dalang-dalang dibalik pelanggar HAM itu
"Kita meminta DPR untuk mendorong adanya tim evaluasi terhadap tiga institusi, Kepolisian, Kejaksan dan Pengadilan (hal itu) dalam rangka menangani kasus Munir," jelas Haris.
Terpidana kasus pembunuhan Munir yang merupakan Pilot Garuda Pollycarpus, telah divonis oleh pengadilan dalam kasus pembunuhan Munir, namun kini statusnya bebas dengan menerima pembebasan bersyarat.
Sementara kalangan aktivis HAM, termasuk KontraS menyebutkan ada orang lain yang dianggap paling bertanggung jawab. Salah satunya Hendropriyono yang saat Munir terbunuh tahun 2004, dia menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).