Suara.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan ditemukan tiga korban meninggal lagi di lokasi longsor, Dusun Jemblung, Desa Sampang, Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (14/12/2014) pagi. Dengan demikian, jumlah korban tewas akibat bencana alam tersebut bertambah menjadi 23 orang.
"Diperkirakan masih ada 85 orang lagi yang belum ditemukan," kata Sutopo yang saat ini berada di tempat kejadian.
Sutopo menjelaskan proses pencarian korban masih dilakukan hingga siang ini. Sedikitnya dua ribu orang turut bergabung untuk mencari warga yang belum ditemukan.
"Mereka semangat sekali karena panggilan kemanusiaan, bahu membahu cari korban," kata Sutopo.
Anjing pelacak juga diturunkan oleh kepolisian untuk membantu mencari korban.
Saat ini, tim pencari dibagi menjadi dua sektor, yakni sektor atas atau mahkota longsoran dan sektor bawah atau daerah yang terkena diterjang tanah.
Sutopo menambahkan sebanyak 12 unit kendaraan berat sudah beroperasi di lokasi untuk membantu proses pencarian. Tapi, tidak semua lokasi bisa ditempatkan kendaraan berat, mengingat medannya yang masih rawan.
Cuaca di lokasi, siang ini mulai mendung. Sutopo berharap tidak turun hujan agar pencarian bisa dilakukan sampai semua korban secepatnya ditemukan.
Tapi kalau hujan turun, proses pencarian akan dihentikan untuk sementara waktu, mengingat daerah tersebut masih rawan longsor dan dikhawatirkan membahayakan keselamatan tim pencari.
"Potensi longsoran masih cukup tinggi. Material tanah masih bergerak di sejumlah titik," katanya.
Longsor di Dusun Jemblung terjadi pada Jumat (12/12/2014) petang. Sebanyak 577 warga telah mengungsi.
Warga mengungsi di berbagai tempat. Bantuan dari Kementerian Sosial sudah datang. Petugas mendirikan tenda-tenda darurat di sejumlah tempat.
Saat ini, Presiden Joko Widodo dan rombongan terbatas sedang dalam perjalanan ke Desa Sampang untuk meninjau lokasi longsor dan memastikan petugas bisa menangani korban dengan cepat.