Suara.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah penumpang angkutan umum pada libur Natal 2014 dan Tahun Baru 2015 mencapai 14 juta orang.
"Lonjakan penumpang bisa mencapai 14 juta penumpang untuk tahun ini," kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Sugihardjo.
Sugihardjo mengatakan bahwa tahun ini penumpang diperkirakan meningkat 4,88 persen menjadi 14.047.045 penumpang dari tahun sebelumnya yang hanya 13.392.753 penumpang.
Dari seluruh jenis angkutan, dia menyebutkan kereta api menyumbang peningkatan yang paling besar, yakni yang diperkirakan mencapai 3.859.788 penumpang, kemudian di susul angkutan udara 3.722.616 penumpang, angkutan jalan 2.942.912 penumpang, angkutan SDP 2.607.897 penumpang dan angkutan laut 908.974 penumpang.
Sugihardjo mengatakan tren pergerakan penumpang pada Natal dan Tahun Baru berbeda dengan Lebaran, yakni lebih tersebar, tidak hanya di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur, tetapi lebih ke arah Timur yang sebagian besar merayakan Natal dan menggunakan angkutan laut.
Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, dapat dilakukan re-routing (pengalihan rute) perjalanan kapal dan penambahan frekuensi layanan kapal perintis pada periode puncak.
"Jadi, yang rutenya tidak padat kita alihkan ke yang padat," ujarnya.
Dari segi waktu keberangkatan mudik pun, lanjut dia, untuk libur Natal lebih tersebar, puncak arusnya tidak sepadat Lebaran.
"Tingkat kepadatan paling banyak ditemukan di objek-objek wisata baik lintas Utara maupun Selatan, seperti Anyer (Banten), Pasir Putih (Lampung), Jatim Park dan lainnya," ucapnya.
Sementara itu, Sugihardjo menyebutkan dari seluruh wilayah Indonesia terdapat titik berat, mulai angkutan jalan, yakni 49 terminal di 17 provinsi, sembilan lintasan penyeberangan, 52 pelabuhan laut, 32 bandara, dan sembilan Daop serta tiga Divre kereta api.
Untuk itu, dia menekankan seluruh operator penumpang untuk meningkatkan aspek keselamatan dan kualitas pelayanan.
"Mulai saat pembelian tiket, selama perjalanan masa penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru serta pelayanan angkutan terusannya," tuturnya.
Selain itu juga, dia menambahkan peningkatan ketertiban pada simpul-simpul transportasi, di antaranya stasiun, bandara, pelabuhan, terminal maupun selama perjalanan.
Koordinasi kementerian
Sugihardjo mengatakan Kemenhub juga berkoordinasi dengan kementerian-lembaga terkait selama arus libur Natal 2014 dan Tahun Baru 2015.
Koordinasi tersebut, yakni dengan Polri atau TNI untuk pengamanan simpul transportasi, manajemen operasional lalu lintas, pengendalian lalu lintas, pengamanan perjalanan moda angkutan dan lokasi wisata.
Dengan Kementerian Kesehatan, yakni membuka puskesmas atau rumah sakit 24 jam, sementara dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk penyediaan alat berat guna antisipasi lonsor atau jembatan rusak.
Dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, yakni penyediaan kebutuhan BBM dan Jasa Raharja untuk memberikan santunan korban kecelakaan angkutan umum dan korban kecelakaan lalu lintas. (Antara)