Suara.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat menilai kinerja para pejabat Pemerintah Provinsi Jakarta sejauh ini sudah baik, walau masih kurang berani.
"Sudah cukup bagus tapi dia harus lebih berani lagi, berani bertanggung jawab, berani mengambil keputusan, berani bertanggung jawab, dia harus punya kreatifitas," ujar Djarot di Balai Kota, Jakarta, usai bertemu Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama, Kamis (11/12/2014).
Terkait dengan rencana Ahok untuk mereorganisasi jabatan PNS mulai akhir tahun ini hingga awal 2015, Djarot menilai itu merupakan tantangan tersendiri, terutama dalam hal mengubah pola pikir.
"Kalau masalah birokrasi perombakan kayak begitu itu relatif mudah. Yang sulit itu mengubah mindset, pola pikir pejabat DKI," kata Djarot.
Sebelumnya, Ahok menjelaskan reorganisasi harus dilaksanakan karena selama ini banyak pejabat berprestasi yang tidak mendapatkan posisi yang tepat karena terhalang oleh sistem birokrasi.
Selama ini, Pemprov DKI hanya memberlakukan sistem jenjang jabatan, di mana seorang staf baru bisa naik jabatan bila mendapatkan promosi dari atasan atau satuan kerjanya.
Djarot adalah lelaki kelahiran Gorontalo. Ia pernah menjabat sebagai Wali Kota Blitar dua periode, 2000 hingga 2010.
Selama memimpin Kota Blitar, Djarot dikenal memiliki perhatian pada pedagang kaki lima yang mendominasi roda perekonomian di kotanya.
Dia sukses menata seribu lebih pedagang kaki lima yang dulunya menempati daerah kumuh, kini berkembang dan ikut menjadi penentu roda ekonomi Kota Blitar.
Djarot pernah mendapatkan Penghargaan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah pada tahun 2008. Ia juga pernah meraih Penghargaan Terbaik Citizen's Charter Bidang Kesehatan, Anugerah Adipura selama tiga tahun berturut-turut, yakni tahun 2006, 2007, dan 2008.