Strategi Perang Obama Melawan ISIS Kian Diragukan

Ruben Setiawan Suara.Com
Kamis, 11 Desember 2014 | 03:00 WIB
Strategi Perang Obama Melawan ISIS Kian Diragukan
Presiden Barack Obama di Gedung Putih, (10/12). (Reuters/Kevin Lamarque)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para legislator Amerika Serikat (AS) menyuarakan keraguan mereka atas cara Presiden Barack Obama memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Irak dan Suriah. Para anggota dewan di Parlemen AS menilai Obama lamban dan ragu-ragu. Strategi Obama juga dianggap tidak sesuai dengan ancaman yang dilancarkan ISIS.

Brett McGurk, deputi utusan presiden dalam masalah ISIS, mengatakan kepada para legislator bahwa pemerintahan Obama telah membuat kemajuan dalam upayanya menghancurkan ISIS, mengalahkan Al Qaeda, serta mendesak lengsernya Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Namun, para anggota Komite Urusan Luar Negeri Parlemen dari kubu Partai Republik mempertanyakan strategi Obama.

"Ini bukanlah rencana realistis yang bisa benar-benar menghancurkan ISIL (sebutan lain ISIS), dapat mengalahkan al Nusra, dan mengalahkan rezim Assad," tutur legislator Partai Republik asal Negara Bagian Florida Ileana Ros-Lehtinen.

McGurk melaporkan bahwa rencana AS untuk melatih pejuang oposisi Suriah akan dimulai bulan Maret tahun depan dan memproduksi sekitar 5.000 pasukan setiap tahun. Terkait hal ini, para legislator mempertanyakan mengapa rencana itu butuh waktu yang lama.

"Kita bahkan belum memulai misi pelatihan dan pemberian peralatan, dan kita masih butuh waktu satu tahun untuk minimal membentuk pasukan tersebut, atau tidak sama sekali," kata Ros.

Senada dengan Ros, anggota parlemen Republik lainnya, Ed Royce, mengatakan, dirinya khawatir terhadap "keragu-raguan" yang memperlambat respon pemerintah. Menurutnya Royce, ISIS mencaplok kota demi kota, namun pemerintah tidak mengambil tindakan, hanya berdiskusi, masih ragu-ragu.

Namun, McGurk menegaskan bahwa perang terhadap ISIS akan berupa perang jangka panjang yang menahun. McGurk juga mengatakan, serangan udara dan strategi lain yang diterapkan pemerintah sudah menunjukkan tanda-tanda kemajuan yang berarti. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI