Suara.com - Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengomentari perkara penundaan penggunaan kurikulum 2013.
Hal itu diutarakannya saat mengisi kuliah umum bertema "Pengalaman Mengawal Reformasi" di hadapan mahasiswa UIN Syarief Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten ketika mendapatkan pertanyaan dari seorang mahasiswa.
"Kurang tepat ditanyakan ke saya. Tapi, yang paling kompeten menjawabnya adalah pemimpin sekarang dan Menteri terkait," kata SBY di UIN Syarief Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (10/12/2014).
SBY tidak melarang untuk merubah kurikulum. Asalkan, jika membawa pendidikan Indonesia menjadi lebih baik. Namun, jika tidak membawa ke arah yang lebih baik, SBY menyarankan untuk tidak diteruskan.
"Kalau membawa kebaikan, lakukan. Kalau tidak bawa kebaikan, nantinya akan menimbulkan ketidak-baikan," kata dia.
Sebelumnya sempat terjadi kontroversi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan tidak lagi memberlakukan kurikulum 2013. Anies menyatakan hal itu mulai berlaku pada awal tahun depan dan kembali ke kurikulum 2006.