Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membantah pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin 8 Desember lalu, dinilai langkah Demokrat merapat ke kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
SBY mengatakan, saat ini Demokrat dan KIH hanya punya kesepakatan untuk menggolkan Perppu Pilkada langsung.
"Bahwa ada spekulasi bahwa partai demokrat akan bergabung dengan KIH, saya katakan, kami sepakat untuk bersatu dalam upaya menggolkan perppu, kami tidak membicarakan kebersaman katakanlah dengan KIH," kata SBY usai mengisi kuliah umum di Kampus UIN Syarief Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (10/12/2014).
Dia menambahkan, sikap Demokrat dalam pemerintahan kali ini tidak mau terlibat dalam pecahan koalisi yang ada. Baik KIH dan Koalisi Merah Putih (KMP).
"Partai sebagaimana saudara ketahui, tidak masuk KIH dan KMP. Sama seperti perang dingin dulu kan, ada blok kanan ada blok timur, tapi kan ada gerakan non blok, Indonesia nonblok. Tidak salah sebetulnya, itu pilihan kita," ujarnya.
SBY menekankan, Demokrat tetap membuka komunikasi dengan dua kubu ini. Asalkan, sambungnya, punya tujuan yang sama untuk kepentingan bangsa bersama.
"Tapi saya katakan, Berarti kan komunikasi dengan saya dengan teman KIH, terbuka untuk saling kerjasama untuk kepentingan bangsa, sama halnya komunikasi kami dengan koalisi merah putih, juga terbuka untuk kepentingan bangsa," tegas SBY.