Dua Psikolog Dibayar CIA Hampir Rp1 Triliun untuk Siksa Tahanan

Doddy Rosadi Suara.Com
Rabu, 10 Desember 2014 | 12:44 WIB
Dua Psikolog Dibayar CIA Hampir Rp1 Triliun untuk Siksa Tahanan
Lobi markas besar CIA di McLean, Virginia, AS. (Reuters/Larry Downing)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua psikolog dibayar 81 juta dolar Amerika atau sekitar Rp972 miliar oleh Badan Intelijen Amerika (CIA) dalam menjalankan program penyiksaan kepada tahanan. Penyiksaan itu dilakukan sebagai upaya dari perang melawan teror. Salah satu bentuk penyiksaan yang dilakukan kepada tahanan adalah waterboarding yaitu menenggelamkan wajah tahanan ke dalam air hingga sulit bernafas.

Dua psikolog yang disewa CIA itu adalah Grayson Swigert dan Hammond Dunbar. Nama mereka juga ada di dalam laporan Komite Intelijen Senat terhadap program CIA yang dirilis, Selasa (9/12/2014).

Berdasarkan dokumen tersebut, Mitchell dan Jessen atau Swigert dan Dunbar mempunyai peranan penting dalam bab baru di sepanjang sejarah Amerika itu. Laporan itu menyebut, Swigert dan Dunbar bepergian keliling dunia untuk memberikan saran dan juga melakukan interogasi dengan taktik yang masuk kategori penyiksaan.

Mereka juga diberi kepercayaan untuk menilai apakah metode penyiksaan itu berjalan dengan sukses. Tidak perlu diragukan lagi, dua psikolog itu membuat laporan kepada bos CIA bahwa metode penyiksaan yang diterapkan berhasil membuat tahanan memberikan informasi yang penting.

Selama 6 tahun, sejak 2002, dua psikolog itu menjalankan metode penyiksaan itu dengan berbagai cara untuk menimbulkan rasa sakit serta meyakinkan par abos di CIA bahwa metode itu berjalan dengan baik.

Senat Amerika Serikat (AS) membongkar informasi mengejutkan soal metode interogasi yang dilakukan oleh Central Intelligence Agency (CIA), salah satu badan intelijen negeri Abang Sam. Menurut laporan yang disampaikan Senat, CIA menggunakan metode interogasi brutal untuk mengorek informasi dari para tersangka pelaku serangan teroris ke menara kembar WTC tahun 2001 silam.

Direktur CIA John Brennan mengakui bahwa institusi yang dipimpinnya melakukan program tersebut dan mengakuinya sebagai suatu kesalahan. Namun, dirinya bersikeras bahwa informasi yang dikorek dengan metode tersebut berhasil membantu pemahaman taktis dan strategis tentang para teroris. (HuffingtonPost/Reuters)

REKOMENDASI

TERKINI