Suara.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan melaporkan kasus penembakan yang terjadi di Enarotali, Kabupaten Paniai, Papua kepada Presiden Joko Widodo.
Anggota Komnas HAM, Natalius Pigai mengatakan, dia akan melaporkan kasus itu langsung ke Jokowi usai peringatan Hari HAM dan Antikorupis di Yogyakarta, Selasa (9/12/2014).
Rencananya, Presiden Jokowi akan hadir dalam acara tersebut.
“Dari data yang kami terima, 5 orang tewas dan 17 luka-luka dan sebagian besar yang luka-luka itu adalah anak-anak kecil, anak SMP dan SMA. Kejadian di Enarotali itu murni tindakan kriminal dan tidak terkait politik dan juga gerakan pengacau seperti OPM,” kata Natalius kepada suara.com melalui sambungan telepon, Selasa (9/12/2014).
Natalius menambahkan, pelaku penembakan hampir dipastikan aparat TNI dan Polri. Karea, kata dia, hanya aparat TNI dan Polri yang mempunyai senjata di daerah terpencil tersebut.
Karena itu, Komnas HAM mendesak Kapolda Papua untuk segera memberhentikan anak buahnya yang melakukan aksi penembakan itu. Selain itu, Kapolda juga harus menyeret personelnya itu ke sidang kode etik dan juga ke ranah pidana. Komnas HAM juga akan mengirim tim ke Enarotali untuk mengumpulkan informasi tentang kejadian tersebut.
Kemarin, terjadi bentrokan di Enarotali yang membuat lima warga tewas. Korban tewas setelah massa dari Gunung Merah menyerang kantor Koramil dan Polsek Paniai Timur.
Penyerangan itu diduga karena perkelahian yang terjadi sehari sebelumnya di Pondok Natal, Gunung Merah, Enarotali. Sulistyo menambahkan, polisi masih belum bisa memastikan pelaku penembakan yang membuat lima warga tewas.
Komnas HAM Laporkan Penembakan di Paniai kepada Presiden
Doddy Rosadi Suara.Com
Selasa, 09 Desember 2014 | 08:54 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
PKK Paniai Salurkan Sembako dan Makanan Tambahan untuk Pasien di RSUD
03 November 2024 | 19:48 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI