Suara.com - Pascapenembakan brutal yang terjadi di Enarotali, Kabupaten Paniai, Papua, masyarakat masih dicekam ketakutan. Hingga Selasa (9/12/2014) dini hari, TNI masih memberlakukan siaga satu di kawasan tersebut.
"Sampai malam ini, diberlakukan siaga 1, aparat keamanan meminta masyarakat untuk tetap tinggal di dalam rumah," kata Tokoh Masyarakat Papua, Elang P Oasis Rubra kepada suara.com melalui sambungan telepon.
Menurut Elang, berdasarkan pesan singkat yang diterimanya dari sejumlah kepala suku setempat, aparat TNI juga masih melakukan penyisiran di pemukiman.
"Penyisiaran dilakukan, masyarakat ketakutan. Beberapa kepala suku menelepon, sudah tidak bisa keluar rumah," lanjut Elang.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Elang dari lapangan, ada sejumlah korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Lima di antaranya adalah Simon Degei, Alpius You, Dogopia, Yeimo, serta Yulius Tekege, yang sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Paniai. Menurut Elang, masih ada korban meninggal dunia lainnya. Namun, dirinya belum dapat memberikan konfirmasi.
Elang menuturkan, peristiwa ini bermula dari kesalahpahaman. Ada seorang warga setempat yang diduga jadi korban pemukulan aparat hingga pingsan. Belum diketahui apa yang memicu aksi pemukulan tersebut. Namun, setelah itu, warga dikabarkan beramai-ramai menyerbu sebuah posko yang dibangun oleh aparat gabungan TNI dan Polri. Kemudian, terjadilah penembakan tersebut. Diduga, penembakan dilakukan pihak kepolisian.