Janda Pembunuh Enam Lelaki Simpan Sianida di Pot Tanaman

Minggu, 07 Desember 2014 | 06:33 WIB
Janda Pembunuh Enam Lelaki Simpan Sianida di Pot Tanaman
Ilustrasi pot tanaman. Boks: Chisako Kakehi. [Shutterstock/Kyodo News]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Chisako Kakehi (68), sosok perempuan Jepang yang dijuluki "black widow" (janda hitam) sesuai jenis laba-laba pembunuh, lantaran diduga telah membunuh enam pasangan hidupnya, kini berhadapan dengan bukti baru. Pihak berwenang baru-baru ini dilaporkan menemukan jejak racun sianida di bagian bawah pot tanamannya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya oleh media setempat, Kakehi yang tinggal di Kyoto, meraih uang sebesar US$10,55 juta dari asuransi dan pembayaran lainnya, "berkat" kematian sejumlah mantan suami dan eks-kekasihnya dalam rentang 10 tahun. Dia sendiri akhirnya ditangkap aparat pada bulan lalu, dengan dugaan telah meracuni (dengan sianida) pasangannya yang keempat, Isao (75 tahun), sekitar setahun lalu.

Belakangan, para penyidik kepolisian mengecek beberapa pot tamanam yang dibuang Kakehi ke lokasi daur ulang, selang enam bulan usai meninggalnya Isao. Polisi akhirnya menemukan sebuah kantung di bagian bawah sebuah pot. Hasil pengetesan laboratorium lantas memastikan adanya jejak sianida di pot-pot itu.

Seperti dikutip sejumlah media, Kakehi diketahui telah berhubungan dengan lebih dari 10 lelaki, usai kematian suami pertamanya pada 1994 lalu. Sebanyak enam orang di antaranya kemudian diketahui meninggal, hanya dalam rentang beberapa tahun menjalin hubungan. Salah satu pasangannya, lelaki berusia 71 tahun yang tengah bersepeda ketika tiba-tiba saja tumbang di tahun 2012 lalu, diketahui memiliki unsur sianida dalam darahnya.

Sebagian besar pasangan Kakehi diketahui adalah orang berusia lanjut atau dalam keadaan sakit. Media massa setempat meyakini perempuan itu sengaja menyasar lelaki tua kaya, dengan kemungkinan mengincar uang asuransinya, atau berharap diwarisi kekayaan sang lelaki. Namun begitu, Kakehi sendiri sejauh ini membantah telah membunuh.

"Saya tidak melakukan itu. Kenapa pula saya mau melakukan hal yang akan mengarah pada penangkapanku terkait kematian suamiku? Saya tidak sebodoh itu," bela Kakehi, seperti dikutip surat kabar Sankei.

Polisi juga disebut telah menggeledah rumah Kakehi di Kyoto, di mana mereka menemukan jejak sianida di keranjang sampahnya. Petugas juga menemukan peralatan khusus pemberian obat, beserta buku-buku medis, di apartemen Kakehi yang lain di selatan Kyoto. [News]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI