Ormas Paling Banyak jadi Pelaku Kekerasan Terhadap Jurnalis

Jum'at, 05 Desember 2014 | 19:19 WIB
Ormas Paling Banyak jadi Pelaku Kekerasan Terhadap Jurnalis
Unjuk rasa Jurnalis di Palu, Sulawesi Tengah. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Deputy Director International Federation of Journalist (IFJ) Jane Worthingthon menganggap, kekerasan terhadap jurnalis lebih banyak dilakukan oleh organisasi masyarakat (ormas) ataupun institusi swasta.

"Ada pergeseran, kalau dulu kekerasan kepada jurnalis dilakukan oleh aparatur negara, namun saat ini banyak dilakukan oleh ormas," tutur Jane di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/12/2014).

Jane menambahkan, kejadian seperti ini banyak sekali terjadi di Pulau Dewata. Hal itu menjadi kekhawatiran sendiri bagi insan jurnalis di Bali pada khususnya, dan di Indonesia pada umumnya.

"Kalau yang melakukan polisi dan militer maka itu ada prosedurnya, namun apabila untuk ormas itu belum dan lebih sulit," imbuhnya.

Program Manager for Media & Information Yayasan TIFA, R. Kristiawan menambahkan, sebuah perusahaan pers harusnya memberi pelatihan-pelatihan terhadap reporternya untuk dapat melakukan tugas dengan aman.

"Selama ini hanya 5W 1 H saja yang diajarkan, kita tidak pernah dilatih untuk meliput kegiatan acara dengan aman, untuk meliput di daerah konflik, tidak pernah dilatih kericuhan demontrasi padahal itu kewajiban perusahaan," paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI