Suara.com - Para migran di Malaysia selama ini terpaksa meninggalkan pekerjaan untuk memperbarui dokumen karena Kedutaan Besar Republik Indonesia setempat hanya buka di hari kerja, Sabtu-Minggu libur.
"Kami memberi masukan kepada Duta Besar Herman Prayitno agar membuka pelayanan pada hari Sabtu-Minggu. Pak Dubes menyambut baik, dengan catatan memang jumlahnya signifikan," ujar Alice Elisabeth, Ketua Barisan Relawan Jokowi Presiden, di Kualalumpur, Malaysia, Kamis (4/12/2014).
Alice mengatakan BaraJP melalui Indonesia Migrant Center ingin membantu Kedubes agar bisa menjangkau para migran yang tersebar di berbagai pelosok Malaysia.
"Kalau sesama kami migran, lebih mudah berkomunikasi, tidak ada jarak. Jadi kami akan mendata migran yang mau dilayani pada hari Sabtu-Minggu di lokasi/wilayah tertentu, kemudian orang Kedubes akan datang melayani," kata Alice.
Khusus untuk memperjuangkan nasib migran, BaraJP mendirikan Indonesia Migrant Center.
"Sejak awal kami mendukung Jokowi, karena percaya, di bawah Jokowi nasib migran akan lebih diperhatikan. Sekarang kami bukan membawa nama Jokowi, tetapi organisasi migran dengan IMC.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi langsung memberi perhatian serius kepada migran dengan menghapuskan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri dalam e-blusukan dengan migran di delapan negara, Minggu (30/11/2014) lalu.