Suara.com - Massa yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Bukan Relawan Jokowi menggelar aksi damai di Bundaran HI, Jalan MH. Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/12/2014).
Mereka meminta kepada masyarakat untuk memberi waktu kepada Jokowi-JK untuk melaksanakan program-program kerakyatan.
"Beri Jokowi waktu, biarkan Pak Jokowi bekerja dan jangan ganggu-ganggu," kata Koordinator aksi M Taufan.
Lebih lanjut, Taufan mengemukakan bahwa pemerintahan Jokowi-JK yang baru saja dimulai tidak disenangi oleh para haters sebagai buntut dari pilpres lalu.
Para pendukung Prabowo, katanya, belum bisa move on melupakan kekalahan dan bergerak bersama pemerintahan Jokowi-JK membangun Indonesia yang lebih baik.
Dikatakan, berbagai cara dilakukan untuk mencari-cari kesalahan Jokowi-JK. Berbagai pembenaran dilakukan untuk membenarkan kritikan mereka, bahkan yang tidak nyambung sama sekali.
"Pemerintahan Jokowi-JK yang pro rakyat menjadi seperti hantu yang ditakuti oleh para haters," kata Taufan.
Dalam aksi, demonstran juga menggelar spanduk bertuliskan "Kenaikan BBM, Beban Jokowi Warisan SBY, Beri Jokowi Waktu, Biarkan Jokowi Bekerja, Jangan Diganggu Dulu, Kompensasi Subsidi BBM Harus Tepat Sasaran, Awas, Kenaikan BBM Ini Jebakan Yudhoyono, Dulu Menolak BBM Naik karena Duit Kompensasi Tidak Jelas Larinya. Sekarang Mendukung karena Pemerintah Gak Punya Duit Buat Pembangunan Pro Rakyat."
Menurut dia, Jokowi dianggap sebagai musuh. Sikap sederhana dianggap pencitraan.
Taufan mengatakan harus diakui, beban berat kini diemban oleh pemerintah Jokowi-JK. lbaratnya, Jokowi-JK kini harus rela melakukan cuci piring atas pesta pemerintahan SBY selama 10 tahun.