Priyo: Munas Golkar di Bali Paling Sadis

Rabu, 03 Desember 2014 | 19:43 WIB
Priyo: Munas Golkar di Bali Paling Sadis
Salah satu calon Ketua Umum Partai Golkar, Priyo Budi Santoso (tengah). [Antara/Regina Safri]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) Priyo Budi Santoso mengklaim Musyawarah Nasional IX Golkar yang diselenggarakan Presidium Penyelamat Partai Golkar pada Januari 2015 akan lebih demokratis, ketimbang Munas Golkar versi Aburizal Bakrie di Nusa Dua, Bali.

"Kami terbuka dan live," ujar Priyo dalam konfrensi pers di Media Lounge DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (3/12/2014).

Priyo menambahkan bahwa dirinya menerima banyak keluhan dari pimpinan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II se-Indonesia. Kebanyakan dari pimpinan DPD II ini merasa gusar sedih dan prihatin atas kondisi Golkar.

"Sebagai peserta Munas yang sah katanya, mereka melihat cara-cara yang tidak demokratis, pembicaraan mereka di setop, ada yang ditarik keluar dan mic nya mati. Rasa prihatin itu kami rangkum menjadi satu hal yang sangat memprihatinkan kita," paparnya.

Menurut Priyo, para peserta Munas Bali tidak mengira akan mendapatkan Munas yang seperti saat ini. Padahal, seharusnya Munas menjadi tempat memberikan suara DPD I dan DPD II, tanpa tekanan dan intervensi.

"Tapi itu hanya mimpi di siang bolong, Munas itu paling sadis yang dilaksanakan partai Golkar," tuding Priyo.

Dirinya pun berharap, Munas pada Januari 2015 akan berjalan secara demokratis, adil dan bersuka cita dan mendapatkan nahkodah baru partai Golkar secara baik pula.

 Dalam Munas Golkar di Nusa Dua, Ical kembali terpilih memimpin partai beringin sepanjang periode 2014-2019. Dia mengancam akan membekukan kepengurusan DPD yang hadir di Munas Golkar versi kubu Agung Laksono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI