Suara.com - Agung Laksono, Wakil Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) menegaskan, setelah Musyawarah Nasional IX (Munas) selesai, sudah tidak ada lagi ruang rekonsiliasi.
"Kemarin kita menghendaki islah dulu, baru Munas dilangsungkan dengan fair. Kita tetap silaturrahim, tidak pernah putus hubungan, tapi tetap berteguh dengan keputusan yang sesuai AD/ART," ujar Agung, dalam konferensi persnya di Media Lounge DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (3/12/2014).
Agung menambahkan, pihaknya memandang Munas di Bali tidak menghasilkan apa-apa. Dia juga menegaskan tidak mengakui Munas di Bali.
"Karena (Munas itu) didesain untuk memenangkan salah satu pasangan calon saja. Menjegal yang lain, tapi membuka ruang yang lebih besar untuk ARB (Aburizal Bakrie) sebagai incumbent," tandasnya.
Sebelumnya, Pendiri Soksi, Suhardiman, Ketua Umum Kosgoro 1957 Agung Laksono, dan Ketua Umum MKGR Priyo Budi Santoso, yang tergabung dalam Tri Karya Ormas Pendiri Golongan Karya, menyatakan menolak Munas Golkar di Bali. Mereka menyatakan mendukung penuh Munas IX Golkar yang akan diselenggarakan pada Januari 2015 di Jakarta.
Agung Laksono: Tidak Ada Lagi Ruang Rekonsiliasi
Rabu, 03 Desember 2014 | 16:13 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Telah Kantongi SK Kepengurusan Baru dari Kemenkum, Bahlil Santai Ladeni Gugatan Kader di PTUN
20 November 2024 | 22:20 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI