Tolak Ngetweet, Ahok Ancam Tak Gaji Ketua RT

Selasa, 02 Desember 2014 | 18:32 WIB
Tolak Ngetweet, Ahok Ancam Tak Gaji Ketua RT
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota. (Suara.com/Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengancam tidak akan menggelontorkan gaji RT maupun RW apabila tidak memberikan informasi situasi terkini di masing-masing wilayahnya.

Hal itu disampaikan Ahok, lantaran sebelumnya ada keluhan di kepala RT maupun RW terkait uang operasional, dengan adanya keluhan itu dia akan merubah sistem itu.

"Dia harus bikin laporan kondisi di wilayahnya, RT atau RW itu akan kita bayar kalau dia mengirim berita ke sistem kita," kata Ahok di Balaikota DKI, Jakarta, Selasa (2/12/2014).

"Pertengahan Desember akan kita lakukan planning. Kita sudah punya satu sistem tweet, dari google, contoh. Katakanlah, kalau dia mau gaji RT atau RW Rp900 ratus ribu. Misalnya, ya udah sehari kamu kira-kira mesti ngetweet, tiga kali, satu kali tweet Rp10 ribu, bukan tweetlah bisa data. Kan sama saja, mau ngetweet masuk data, mau email masuk data," tambah Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu menuturkan, dengan adanya informasi yang diberikan oleh RT maupun RW, informasi itu nantinya langsung dapat masuk kedalam sistem komputer pemerintah provinsi (Pemprov) DKI.

"Iya, masuk ke sistem komputer kita. Semuanya masuk, dia cukup kirim saja foto asal posisi dia, dia kirim aja, sekarang kan eranya via android. Jadi tidak ada alasan, Hp paling murah android, nanti dia langsung kirim, nanti di terlihat di peta kami" ujar Ahok.

Setelah mengirim informasi, kata Ahok di kelurahan masing-masing, nantinya juga terdapat informasi data, RT maupun RW yang telah memberikan informasi, dan untuk lurah dan camat sendiri nantinya akan diterjunkan 75 pegawai harian lepas, untuk diposkan di berbagai titik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI