Ini Cara Pemkot Bogor Cegah Korban Pohon Tumbang

Selasa, 02 Desember 2014 | 08:06 WIB
Ini Cara Pemkot Bogor Cegah Korban Pohon Tumbang
Ilustrasi situasi akibat pohon tumbang di Jakarta. [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar), akan memberi tanda cat warna merah pada pohon yang rawan tumbang, untuk mencegah korban jiwa dan sebagai penanda bagi masyarakat.

"Banyak warga yang tidak tahu ciri-ciri pohon rawan tumbang. Untuk menghindari jatuh korban, kami akan berikan tanda cat merah untuk pohon rawan tumbang, sehingga masyarakat dapat menghindarinya," ungkap Kepala DKP Kota Bogor, Irwan Riyanto, kepada Antara di Bogor, Selasa (2/12/2014).

Irwan menjelaskan, ada dua warna sebagai penanda kondisi pohon, yakni cat merah untuk pohon rawan tumbang yang akan ditebang, serta cat putih untuk pohon yang akan dipangkas. Menurutnya pula, dengan penandaan ini masyarakat dapat lebih mawas diri, sehingga ketika cuaca ekstrem dapat menghindar dari pohon-pohon yang rawan tumbang tersebut.

"Kami sedang mempersiapkan personel dan staf untuk menandai pohon-pohon ini. Secepatnya akan kami lakukan penandaan," kata Irwan.

Adapun untuk penandaan nantinya, batang pohon akan diberi cat sesuai kategori warnanya dengan cara melingkar, atau yang dapat dilihat secara sekilas oleh warga walau sedang melintas di jalan.

Sebelumnya, DKP Kota Bogor telah mengidentifikasi adanya pohon rawan tumbang sebanyak 212 dari 14.275 pohon yang ada di Kota Bogor. Selama dua bulan terakhir, DKP sendiri disebut mengintensifkan pemangkasan terhadap pohon-pohon rawan tumbang, di mana tercatat sudah 60 pohon yang dipangkas.

"Kendala kita (adalah) keterbatasan personel. Jadi, tidak bisa cepat memangkas. Satu pohon saja memerlukan waktu lebih dari lima jam," kata Irwan.

Saat ini, lanjut Irwan, DKP memiliki tiga pegawai tukang potong, serta 15 kru dengan delapan mesin potong, dan satu mobil tangga ukuran kecil. DKP menurutnya telah mengajukan penambahan personel dan mobil operasional seperti mobil tangga, yang akan direalisasikan pada pertengahan Februari 2015.

"Kita sudah mengajukan. Insya Allah 2015 terealisasi, dan kami akan memiliki dua unit mobil tangga setigggi 28 meter, serta penambahan petugas potong sebanyak delapan orang dan dua kelompok petugas kebersihan khusus untuk perawatan pohon," paparnya.

Memasuki musim hujan, wilayah Kota Bogor termasuk yang dilewati angin muson barat yang memiliki kecepatan di atas rata-rata, yakni antara 15 sampai 30 knot. Hal ini menyebabkan sejumlah pohon bertumbangan, bahkan telah menimbulkan korban jiwa.

Pada pekan terakhir November lalu misalnya, tercatat ada empat kali peristiwa pohon tumbang, yang mengakibatkan satu orang tewas serta satu pengendara motor lainnya terluka. Sementara, belasan pohon koleksi di Kebun Raya Bogor juga tumbang, yang terdiri dari 13 pohon koleksi dan tiga pohon non-koleksi, antara lain dari jenis kenari dan amherstia.

Tumbangnya pohon ini selain karena pengaruh angin kencang, juga disebabkan kondisi pohon yang rapuh karena sudah tua. Rata-rata usia pohon yang tumbang disebutkan mencapai di atas 50 tahun. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI