Suara.com - Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PAM) Jaya Provinsi DKI Jakarta Sriwidayanto Kaderi menyatakan sekitar 32.000 pelanggan menunggak pembayaran setiap tahunnya.
"Kami memperkirakan jumlah tunggakan rekening pembayaran air sekitar 32.000 pelanggan atau sekitar empat persen dari total pelanggan," katanya di Jakarta, Senin (1/12/2014).
Ia menyebutkan total pelanggan di perusahaan air minum milik pemerintah daerah itu yang terlayani melalui pemipaan mencapai 810.839 sambungan atau 58,8 persen dari total penduduk sekitar 8,9 juta jiwa.
Adapun pelanggan yang terlayani melalui pemipaan saat ini mencapai 58,8 persen terdiri dari 803.063 sambungan langsung, 501 sambungan hidran 501 dan 37 sambungan master meter.
Sementara sisa sebesar 41,18 persen kebutuhan air bersih dilayani melalui stasiun air bersih yang didistribusikan melalui mobil tangki ke kios-kios air.
"Kami terus berupaya agar tunggakan rekening pembayaran air bersih ini dapat berkurang setiap tahun," katanya.
Ia menambahkan tunggakan pembayaran air yang terjadi setiap tahun di Ibu Kota Negara Republik Indonesia itu terjadi secara bergulir bukan pada pelanggan yang sama.
"Artinya tunggakan pembayaran sekitar empat persen setiap tahun itu terjadinya bukan pada pelanggan yang sama, tapi pada tahun selanjutnya pada pelanggan lain," katanya.
Pihaknya terus melakukan sosialisasi agar seluruh pelanggan dapat menyelesaikan kewajibannya sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Produksi air di instalasi pengolahan air Perusahaan Daerah Air Minum (PAM) Jaya Provinsi DKI Jakarta sebesar 18.025 liter/detik diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan air bersih warga di provinsi itu. (Antara)