Suara.com - Presidium Penyelamatan Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, mengatakan upaya islah yang diharapkan terjadi antara Agung Laksono dan Aburizal Bakrie (ARB) batal terjadi. Menurut Priyo ARB tidak memiliki niat untuk menyelesaikan kisruh dua kubu tersebut.
Sejatinya, islah akan dilakukan dengan mempertemukan Agung Laksono dan ARB. Agung akan dimediatori Priyo, sedangkan ARB dimediatori oleh Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung.
"Saya memberi apresiasi langkah Ketua Dewan Pertimbangan Akbar Tanjung yang hari ini berkali-berkali menelpon dan mengajak bertemu saya untuk mencari jalan keluar. Ini bagus sekali. Tapi toh semua akan berpulang kepada Pak ARB. Kalau Pak Akbar dan kami inginkan titik temu, tapi kalau gayung tak bersambut sama saja berteriak di ladang hampa," tegas Priyo Hotel Laguna di Nusa Dua, Bali, Senin (1/12/2014).
Lebih lanjut Priyo menegaskan bahwa Presidium Penyelamatan Partai Golkar menolak Munas IX digelar dengan agenda pemilihan ketua umum periode 2014-2019. Sebab, pemilihan ini dianggap menguntungkan salah satu calon.
"Saya nggak tau selanjutnya, tapi ikhtiar (selanjutnya) itu ada. Satu saja, saya dan Pak Agung hanya ingin mari kita selenggarakan Munas yang adil, demokratis, sesuai AD/ART partai, dengan sarat 30 persen pemegang suara untuk mencalonkan diri. Tidak perlu embel-embel lain," terangnya.