Suara.com - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, akan mengevaluasi pelaksanaan gerakan satu hari tanpa kendaraan pribadi dan dinas yang diberlakukan di lingkungan pemerintah daerah.
"Ya kami akan lakukan evaluasi, ada usulan misalnya lebih efektif dilaksanakan di hari Jumat. Ini akan kami kaji lagi, karena melaksanakan di hari Senin, ada banyak kegiatan, itu yang menjadi pertimbangan kami melaksanakannya," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Bogor, Senin (1/12/2014).
Gerakan satu hari tanpa kendaraan itu melarang pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Bogor menggunakan kendaraan pribadi maupun dinas selama beraktivitas di hari Senin.
Seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Bogor diimbau untuk menggunakan angkutan umum dan sepeda untuk berangkat kerja.
Imbauan itu dilaksanakan sejak Senin (24/11/2014) lalu, termasuk Senin ini yang terus dilaksanakan oleh pegawai di Pemerintah Kota Bogor.
Wali Kota Bogor Bima Arya menggunakan sepeda untuk menghadiri upacara peringatan HUT ke-43 Korpri yang dilaksanakan di GOR Padjajaran. Sementara sejumlah pegawai ada yang menggunakan angkot, sepeda dan juga kendaraan pribadi.
Menurut Bima, kali kedua pelaksanaan gerakan sehari tanpa kendaraan pribadi masih berjalan, walau ada kendala teknis tetapi semangat pegawai Pemerintah Kota Bogor untuk menggiatkan gerakan tersebut cukup terasa.
"Hari pertama pelaksanaan terlihat aktivitas kendaraan terutama di seputaran Balai Kota menjadi sedikit sepi dari hari Senin biasanya. Begitu juga hari ini juga terasa sepi," kata Bima.
Bima mengakui bahwa tidak sepenuhnya pegawai yang menerapkan gerakan yang masih bersifat imbauan tersebut, terbukti masih ada beberapa aparat pemerintahan yang menggunakan kendaraan pribadinya.
"Dari 9.000 pegawai tentu belum semuanya menjalankan, tetapi setiap kali kita mencontohkan hari tanpa kendaraan pribadi, maka kita optimis lama kelamaan budaya naik angkot atau sepeda dapat ditumbuhkan," kata Bima. (Antara)