Pendidikan Indonesia Rangking 64 dari 65 Negara

Esti Utami Suara.Com
Senin, 01 Desember 2014 | 15:38 WIB
Pendidikan Indonesia Rangking 64 dari 65 Negara
Siswa berprestasi saat menerima beasiswa dari sebuah perusahaan nasional (Dok. Astra Internasional)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan menyebut, pendidikan Indonesia saat ini berada dalam kondisi gawat darurat. Hal ini mengacu kepada hasil survei PISA (Programme for International Study Assessment) yang menempatkan pendidikan Indonesia di posisi 64 dari 65 negara yang dinilai.

"Berdasarkan survei PISA, dalam satu dekade terakhir pendidikan Indonesia jalan di tempat, sementara negara lain sedang bersiap memenangkan pertarungan dunia, kita malah stagnan dan ini adalah tanggung jawab kita, bukan orang lain," kata Anies Senin (1/12/2014) di hadapan sekitar 650 kepala dinas pendidikan provinsi, kabupaten dan kota se-Indonesia di Aula Ki Hajar Dewantara Kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta.

Ia menegaskan ini merupakan suatu tantangan yang amat besar bagi seluruh jajaran pendidikan yang ada di Indonesia agar dapat berubah lebih baik. Rangking hasil survei PISA ini harus jadi bahan renungan untuk benar-benar berubah.  Anies mengatakan fakta ini pahit tapi harus diungkapkan, karena ini persoalan yang besar.

"Kita dalam kondisi yang gawat dan harus berubah, jangan saling menyalahkan antara pusat dan daerah, ini adalah tanggung jawab semua dan harus turun tangan menyelesaikannya," kata dia.

Ia mengatakan untuk memperbaikinya harus mengubah banyak hal, minimal kerja serius karena negara lain juga pernah mengalami persoalan yang sama namun berkat kesungguhan bisa keluar dari persoalan.

Menurut Anies, jika dalam urusan investasi ada masalah, maka para pelaku dunia usaha bisa langsung protes, tapi kalau ada masalah dalam pendidikan anak cucu akan menyesal di kemudian hari.

"Memang tidak ada yang protes hari ini, tapi anak cucu kita akan menengok ke belakang dan bertanya bapak apa yang dulu dikerjakan hingga kami seperti sekarang," kata manta rektor Universitas Paramadina.

Ia mengatakan apa yang ada saat ini merupakan produk pendidikan Indonesia di masa lalu dan kita bisa melihat bagaimana hasilnya.

"Oleh sebab itu apa yang dikerjakan oleh jajaran pendidik di Tanah Air hari ini menentukan wajah Indonesia ke depan," kata dia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI