Suara.com - Bakal calon ketua umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan tidak akan membentuk partai baru bila dia kalah bersaing dalam Musyawarah Nasional (Munas) IX Golkar.
Wacana pembentukan partai baru seakan melekat dengan Partai Golkar setiap kali usai Munas, seperti halnya Gerindra dan Nasdem yang merupakan pecahan Golkar.
"Bagi saya Golkar hanya satu. Tidak akan membuat partai baru," kata Airlangga kepada wartawan di lokasi munas, Hotel Westin Nusa Dua, Bali, Senin (1/12/2014).
Dia menambahkan, Munas IX Golkar ini harus menghasilkan keputusan bila partai berlambang beringin ini memposisikan diri sebagai mitra rakyat.
"Serta mendorong agar Golkar kuat aspirativ dann konkret," ucap Wakil Bendum Golkar ini.
Namun, dalam Munas kali ini, Airlangga ada yang janggal. Dia akan mempersoalkan kejanggalan ini dalam forum pembahasan tata tertib munas. Dia pun ingin mengawal Munas ini berjalan dengan demokratis.
"Saya harus kawal agar proses demokratis terjaga," ujarnya.
Untuk diketahui, saat ini bursa calon ketua umum Partai Golkar mengalami perubahan setelah MS Hidayat mengundurkan diri dan memberikan dukungannya kepada Ical.
Dengan begitu, pertarungan calon ketua umum hanya akan diikuti oleh Aburizal Bakrie dan Airlangga Hertanto. Nama lain yang sebelumnya muncul sebagai caketum, yaitu Priyo Budi Santoso, Agung Laksono, Agus Gumiwang, Zainudin Amali, dan Hajriyanto Y Thohari, kemudian meredup.
Sebab, nama-nama tadi menolak Munas dan membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar yang dianggap menabrak aturan partai.