Suara.com - Musyawarah Nasional (Munas) Golkar mengagendakan pembahasan tata tertib (tatib) pemilihan calon ketua umum (caketum) dan pemaparan laporan pertanggungjawaban (LPj) pengurus DPP Golkar periode 2009-2014.
Wakil Ketua Organizing Committee Munas IX Golkar, Firman Subagyo mengatakan, pembahasan tata tertib hari ini akan dilakukan tertutup.
"Dibahas dulu mengenai jadwal, tata tertib, lalu pertanggungjawaban (Aburizal). Semuanya tertutup karena internal," kata Firman, di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Senin (1/12/2014).
Berdasarkan jadwal yang ada, pagi ini hingga siang nanti akan dilakukan rapat pengesahan jadwal acara, pembahasan tata tertib, serta pembentukan pimpinan rapat Munas IX. Kemudian pada siangnya, pukul 14.00 WITA, jadwal dilanjutkan dengan pemaparan materi panitia Munas, dilanjut dengan penyampaian LPj DPP Golkar masa bakti 2009-2014.
Tadi malam, Munas IX Golkar resmi dibuka oleh Ketum Golkar Aburizal Bakrie. Dalam pembukaan ini, hadir para ketua umum parpol Koalisi Merah Putih (KMP) yang sekaligus mengklaim ini membuktikan kesolidan KMP dan support kepada Golkar yang mengalami keretakan internal.
Pelaksanaan Munas ini memang memicu perpecahan di internal Golkar. Kubu Agung Laksono cs menolak pelaksanaan Munas di Bali ini, serta memastikan diri tidak akan hadir.
Sementara itu, saat ini bursa caketum Partai Golkar mengalami perubahan setelah MS Hidayat mengundurkan diri dan memberikan dukungannya kepada Ical. Artinya, pertarungan menuju kursi Ketum hanya akan diikuti oleh Ical dan Airlangga Hertanto.
Nama lain yang sebelumnya muncul sebagai caketum adalah Priyo Budi Santoso, Agung Laksono, Agus Gumiwang, Zainudin Amali, serta Hajriyanto Y Thohari, yang kemudian meredup. Pasalnya, nama-nama itu rata-rata menolak Munas yang dianggap menabrak aturan partai dan membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar.
Tertutup, Munas Bahas Tatib Pemilihan Caketum
Senin, 01 Desember 2014 | 10:06 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Sudah 18 Tahun, Pemerintah Masih Kesulitan Buru Utang Rp2,23 Triliun Lumpur Lapindo ke Grup Bakrie
28 Oktober 2024 | 10:29 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI