Suara.com - MS Hidayat mundur dari bursa calon ketua umum (caketum) Partai Golkar 2014-2019. Dia berdalih, kemundurannya ini jangan dianggap kalah sebelum bertanding, namun kemundurannya untuk menjaga soliditas partai.
"Saya menyadari bahwa Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Yogyakarta kemarin telah menggambarkan fakta politik kepada Ical (sapaan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie) bahwa dirinya masih diharapkan memimpin Golkar ke depan," kata Hidayat yang didampingi Politisi Senior Golkar Marzuki Darusman, sebelum digelar pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) IX Golkar di Nusa Dua Bali, Minggu (30/11/2014).
Dia juga sudah menyampaikan kepada pendukungnya untuk mengalihkan dukungannya kepada Ical. Hidayat juga meminta supaya Munas ini bisa berjalan dengan fair, sehat dan demokratis dalam Munas ini.
"Saya sudah bicara, mereka menyetujui dan menggabungkan suara mereka ke Ical. Memungkinkan dia tampil sendiri, dengan catatan dari kami. Dia harus bawa Munas ini dengan baik," tegasnya.
Dia juga meminta supaya para kandidat lain menjunjung tinggi martabat dan harga diri partai dan tidak ingin ada partai baru lagi yang lahir akibat Munas.
Hidayat menambahkan, selain Ical, ada sejumlah nama yang akan maju. Di antaranya Zainal Bintang dan Airlangga Hartanto.
Sebelumnya, sejumlah nama digadang akan maju menjadi caketum Partai Golkar. Mereka adalah Agung Laksono, MS hidayat, Airlanga Hartanto, Priyo Santoso, Zainuddin Amali, Hajriyanto Y Tohari, dan Agus Gumiwang.
Namun beberapa sudah mengundurkan diri sebelum Munas dimulai. Kemungkinan Ical dipilih secara aklamasi semakin besar.