Ahok: Kasih Tau Kita Mana RS yang Kurang Ajar

Minggu, 30 November 2014 | 00:47 WIB
Ahok: Kasih Tau Kita Mana RS yang Kurang Ajar
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota. (Suara.com/Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kesal dengan adanya pesan berantai (broadcast) Blackberry Messenger (BBM) berisi keluhan tentang buruknya pelayanan BPJS kesehatan. Menurut Ahok, seharusnya yang bersangkutan langsung menghubungi dirinya dan memberitahukan rumah sakit mana yang menolak pasien dengan kartu BPJS.

"Sekali lagi saya katakan, jangan sok, sebarkan-sebarkan sampai semua yang berwenang tahu, kamu langsung hubungi kita dong, kasih tau kita rumah sakit yang kurang ajar yang mana, kutempeleng di depan kau saya bilang," ujar Ahok dirumah Dinas Gubernur, Jalan Taman Suropati, Jakarta Pusat, Sabtu (29/11/2014).

Ahok lalu mengenang soal broadcast tentang masalah bayi yang meninggal dunia lalu dibawa jalan kaki di bogor. Menurut Ahok, kejadian itu sudah lama terjadi, namun disebarkan berulang-ulang oleh orang-orang yang disebut Ahok "tidak bertanggungjawab".

"Kan harus bertanggung jawab orang itu, saya marahin orang ini 'lo jangan sok-sok broadcast saya kesel jadinya, lapor ke saya, semua orang tau nomer handphone saya, ke rumah sakit mana, mana nama bayinya," tegasnya.

Lebih jauh Ahok menuturkan tingkah sebagian orang yang memilih kelas VIP atau ke kelas 1 saat berobat. Namun, ketika mereka tidak sanggup membayar pengobatan selanjutnya, orang-orang ini lalu berusaha mengandalkan BPJS.

"Terus gak ada duit, panik baru pindah ke BPJS. Ya gak bisa dong, itu salah satu cara menyeleksi anda miskin atau tidak," tandasnya.

Belakang beredar broadcast BBM yang berisi pesan yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo terkait pelayanan BPJS di 22 rumah sakit di DKI Jakarta. Si penyebar pesan secara singkat menuliskan kesulitan seorang pasien anak berusia dua tahun untuk mendapatkan layanan medis atas penyumbatan pencernaan yang dialaminya. Dalam pesan itu, dituliskan nama 22 rumah sakit lengkap dengan alasan masing-masing untuk menolak pasien yang hendak memanfaatkan layanan kartu BPJS tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI