Suara.com - Kota Alexandria di Mesir pada 2005 lalu dikejutkan dengan menghilangnya seorang pedagang mata uang di pasar gelap. Tidak ada yang tahu apakah lelaki itu masih hidup atau tidak. Investigasi yang dilakukan polisi untuk menyelidiki kasus tersebut menemui jalan buntu.
Kasus hilangnya pedagang mata uang itu akhirnya ditutup tanpa bisa dipecahkan. Namun, kasus tersebut menemukan titik terang ketika terjadi pemadaman listrik. Warga mencium bau busuk dari salah satu rumah dan kemudian melaporkan hal itu kepada polisi.
Polisi kemudian mendatangi rumah yang mengeluarkan bau busuk tersebut. Polisi menemukan asal bau busuk tersebut yaitu dari kulkas alias lemari pendingin. Di dalam kulkas tersebut ditemukan jenazah yang masih dalam kedaaan utuh.
Ternyata, jenazah tersebut adalah pedagang mata uang yang hilang 9 tahun lalu. Dia dibunuh oleh sepupunya dan jenazahnya disimpan di dalam kulkas yang seharusnya digunakan untuk menyimpan sayuran.
Pembunuhan itu terjadi setelah pedagang mata uang itu bertengkar dengan sepupunya karena masalah keuangan. Setelah membunuh, pelaku kemudian memotong jenazah korban dan memasukannya ke dalam kulkas.
Istri korban membenarkan bahwa jenazah yang ada di kulkas itu adalah suaminya. Karena, baju yang dipakai jenazah itu sama dengan baju yang dipakai terakhir kali oleh suaminya sebelum menghilang. Pelaku sempat diwawancara oleh televise lokal.
Dia mengaku pembunuhan itu tidak direncanakan. Ketika itu, mereka terlibat pertengakaran yang berujung denga tewasnya pedagang mata uang itu. Pelaku sempat lari dari rumah itu dan kembali keesekon harinya. Dia berharap kejadian itu hanya mimpi buruk.
Namun, ketika kembali lagi ke lokasi kejadian dan melihat jenazah tidak berubah posisi, dia baru sadar telah melakukan pembunuhan. Pelaku mengaku hidup dalam ketakutan sejak kejadian itu. Dia khawatir tindakannya tersebut diketahui polisi. (Emirates24/7)
Jenazah Disembunyikan di Kulkas Selama 9 Tahun
Doddy Rosadi Suara.Com
Jum'at, 28 November 2014 | 08:27 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI