Suara.com - Kisruh yang terjadi di tubuh partai Golongan Karya (Golkar) membuat Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung melakukan pertemuan kepada seluruh anggotannya di kediamannya di jalan Purnawarman no 18, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Akbar menerangkan jika konflik antara kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono menibulkan konflik yang berkepanjangan di tubuh Parti Beringin itu. Kubu Aburizal Bakrie menginginkan Musyawarah Nasional (Munas) digelar di Bali pada 30 November hingga 3 Desaember 2014. Sedangkan kubu Agung Laksono ingin Munas digelar Januari 2015.
Dalam pertemuan di rumah Akbar, akhirnya Dewan Pertimbangan Partai Golkar menyatakan sikap untuk meminta menunda Munas agar suasana di internal partai dapat kembali membaik.
"Situasi yang makin kurang kondusif bagi solidaritas partai, yang bisa mengarahkan perpecahan dan mengancam keutuhan Partai Golkar, sebaiknya waktu pelaksanaan Munas IX Partai Golakr pada tanggal 30 November -3 Desember 2014 ditunda dan sekaligus digunakan untuk menyempurnakan munas," ucap Tandjung ketika konferensi pers di kediamannya, Jumat (28/11/2014) dini hari.
Setelah adanya ketidak setujuan dalam penetapan Munas Golkar, ketika rapat Pleno di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu rapat sempat diskors karena telah terjadi kisruh akibat masuknya kelompok yang mengatasnamakan AMPG (Angkatan Muda Partai Golkar) pimpinan Yoris Raweyai.
Di hari berikutnya dan tempat yang sama, AMPG pasukan Yorris juga bentrok dengan AMPG pimpinan Ahmad Doli Kurnia. Bahkan, lebih dari 10 orang anggota AMPG kubu Doli terpaksa dilarikan ke rumah sakit Pelni karena terkena pukulan dan mengalami luka-luka.
"(Dengan adanya) bentrokan fisik dan jatuhnya korban luka-luka saat rapat pleno DPP Partai Golkar pada tanggal 24-25 November 2014, yang dikhawatirkan merambah ke tempat-tempat lain termasuk di Bali," kata Tandjung.
Akbar Tanjung Khawatir Munas di Bali Jatuh Korban
Jum'at, 28 November 2014 | 03:07 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI