Suara.com - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Restu Mulya Budiyanto mengatakan geng motor di Jakarta mempunyai mata-mata sehingga mereka sering lolos tiap kali akan dirazia.
"Yang menjadi kendala dalam mengungkap kasus geng motor dalam skala besar, yakni mudahnya informasi yang bocor sesaat polisi akan melakukan tindakan kepada geng motor, seperti menjadi hal yang mudah untuk diketahui para anggota geng motor, terutama ketika polisi akan melakukan razia, mereka punya spy," kata Restu di Polda Metro Jaya, Kamis (27/11/2014).
Tapi, petugas juga punya cara sendiri untuk merazia mereka, yakni razia dilakukan dengan cara 'senyap.'
Keberadaan kelompok remaja pengendara sepeda motor kerap dikaitkan dengan aksi kenakalan di jalan raya. Contoh terakhir yang dialami oleh Nur Zaman (30), warga Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Ia meninggal dunia setelah dianiaya oleh sekelompok remaja pengendara sepeda motor yang saat itu akan berbuat onar.
Untuk mencegah aksi geng motor, Polda Metro Jaya kini juga menerjunkan tim Sabhara.
"Dan Brimob yang melakukan pengejaran," katanya.