KIH Tak Datang, Pembahasan Capim KPK Ditunda

Kamis, 27 November 2014 | 13:02 WIB
KIH Tak Datang, Pembahasan Capim KPK Ditunda
334 Anggota DPR RI menghadiri Rapat Paripurna membahas revisi Undang-Undang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (UU MD3) di gedung Nusantara II Jakarta, Rabu (26/11).[suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rapat Pleno Komisi III DPR yang membahas tahapan fit and proper test calon pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hari ini, Kamis (27/11/2014), ditunda. Rapat  tertunda karena tidak mencapai kuorum yang hanya dihadiri 11 orang dari Koalisi Merah Putih (KMP).

"Rapat pleno ini terpaksa ditunda dengan alasan setelah ditunggu lebih dari 30 menit, fraksi-fraksi dari KIH juga belum datang. Kita putuskan rapat pleno tunda," ujar Wakil Ketua Komisi III Benny K Harman, di DPR, Jakarta.

Komisi III DPR dikejar waktu untuk memilih pengganti pimpinan KPK, Busyro Muqodas, yang masa baktinya habis pada 10 Desember mendatang. Meski demikian, Benny yakin ini bisa diselesaikan tepat waktu.

 "Kalau sore ini bisa datang ya kita tunggu. Kalau tidak minggu depan, Senin atau Selasa sebelum 5 Desember, harapannya sebelum reses sudah selesai pilih pimpinan KPK yang baru," ujarnya.

Terpisah, anggota Komisi III dari Fraksi PKB, yang merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH), Abdul Kadir Karding menerangkan, KIH masih belum fokus di Komisi karena masih menunggu selesainya UU MD3. UU MD3 ini adalah kesepakatan bersama dari KMP dan KIH.

"Dalam pemahaman teman-teman KIH semua AKD aktif, kecuali baleg, aktif setelah revisi (UU MD3). Sehingga ini memang ada missed interprestasi aja," ujar Karding

Sekretaris Jenderal PKB ini menyebut, ketidakhadiran KIH dalam rapat pleno di Komisi III ini bukan karena tidak mendukung pemilihan pimpinan KPK. Tapi menunggu urusan internal DPR selesai semua.

"Komitmennya kan sebelum tanggal 5 Desember, kalau tidak tercapai maka buntu. Maka akan kembali ke titik mosi tidak percaya. Tetapi kita berharap tidak begitu," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI