Kisah Pengidap Sindrom Down Ini Sungguh Menyentuh

Ruben Setiawan Suara.Com
Kamis, 27 November 2014 | 10:59 WIB
Kisah Pengidap Sindrom Down Ini Sungguh Menyentuh
Manuel Parisseaux, pengidap sindrom down yang menerima 30.000 kartu ucapan. (Facebook)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Seorang lelaki asal Prancis menerima 30.000 lembar kartu ucapan ulang tahun dari seluruh dunia. Puluhan ribu kartu itu datang setelah sang ibunda meminta bantuan kepada publik untuk turut merayakan ulang tahun putranya yang mengidap sindrom down.

Kisah lelaki bernama Manuel Parisseaux ini sungguh mengharukan. Di hari ulang tahunnya yang ke-30, lelaki Prancis itu menerima 30.000 kartu ucapan selamat. Bagaimana itu bisa terjadi?

Adalah sang ibu, Jacqueline, yang membuat semua itu jadi mungkin. Jacqueline mengunggah status berisi permohonan para awal November lalu.

"Putra saya, Manuel akan genap berusia 30 tahun pada 22 November nanti dan dia sangat suka mendapat kartu pos," bunyi status yang diunggah sang ibu.

"Ia mengidap sindrom Down. Saya memohon pada Anda untuk meluangkan waktu beberapa menit untuk mengiriminya kartu dan menyampaikan informasi ini kepada rekan-rekan Anda sehingga pesannya tidak terputus di tengah jalan. Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih, Manu (Manuel) pasti akan sangat bahagia," lanjut Jacqueline.

Menyusul kemunculan status tersebut, amplop-amplop mulai berdatangan ke rumah keluarga Manuel dan ibunya di Calais, Prancis. Saking banyaknya, mereka terpaksa meminjam garasi tetangga untuk meletakkan karung-karung berisi amplop tersebut. Bayangkan, hari Sabtu saja, bertepatan dengan hari ultah Manuel, mereka mendapat 3.000 kartu ucapan. Tak cuma kartu ucapan. Mereka juga dikirimi kue, kado, dan lukisan anak-anak dari berbagai negara di dunia seperti Sri Lanka, Hongkong, dan Amerika Serikat.

Jacqueline, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Prancis La Voix du Nord, mengaku tidak paham apa yang membuat orang tergerak untuk melakukan itu semua untuk Manuel.

"Saya tidak mengerti mengapa jadi besar seperti ini. Manuel juga sama seperti kami, ia juga menangis haru," kata Jacqueline dengan nada emosional.

"Kami tidak pernah menyangka dampak dari pesan sederhana di internet," katanya lagi.

"Kami terkejut dengan melimpahnya keramahtamahan dan pesan dukungan serta kebaikan ini. Dunia ternyata peduli," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI