Yorrys Ingatkan Presidium Tidak Haus Kuasa

Rabu, 26 November 2014 | 23:44 WIB
Yorrys Ingatkan Presidium Tidak Haus Kuasa
Waketum Golkar Agung Laksono saat menghadiiri Rapat di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu (26/11). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kericuhan yang terjadi saat rapat pleno Partai Golkar di kantor DPP Partai Golkar di Jalan Neli Anggrek, Slipi, Jakarta Barat, pada Selasa(25/11) kemarin dinilai sebagai sebuah tindakan demoralisasi dalam tubuh Partai Golkar sendiri. Hal tersebut disampaikan oleh Mantan Ketua Angakatan Muda Partai Golkar, Yorrys Raweyai yang melihat kericuhan tersebut adalah sebuah tindakan yang "luar biasa".

"Besok akan kita koordinasi dengan DPD I dan II, karena Golkar sekarang ini megalami demoralisasi reduksi. Itu terjadi selama kepemimpinan ARB dan  kondisi ini harus diselamatkan dan tidak boleh dibiarkan," kata Yorrys di Kantor DPP Golkar, Rabu (26/11/2014).

Yorrys melihat kejadian itu sebenarnya tidak terjadi apabila ARB dan kubunya melakukan pleno dengan konstitusional. "Dalam rapat pleno kami hanya meminta rapat pleno dilakukan secara demokratis dan harus mendengarkan semua aspirasi agar munas pada tahun 2015. Mereka melaksanakannya secara inkonstitusional makanya kita lakukan ini (penyelamatan)," cerita Yorys.

Tim penyelamat partai dipimpin Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono. Yorys meminta agar kubunya mendapat pengesahan dari Menkumham.

"Haus kekuasaan politik ini lebih gila kan, makanya saya wanti-wanti agar teman tim penyelamat tidak memutuskan segera lakukan Munas, karena sudah enak duduk di kursi ketua umum di DPP ini," tutupnya.

Sementara itu, Presidium Penyelamatan Partai diketuai oleh Wakil Ketua Umum Agung Laksono dengan anggota para calon Ketua Umum Golkar, yakni Hajriyanto Tohari, Priyo Budi Santoso, Zainudin Amali, Agus Gumiwang, Yorris Raweay, Agun Gunandjar Sudarsa, dan Ibnu Munzir.

 Agung Laksono mengatakan jika tugas Presidium akan merehabilitasi hak keanggotaan tiga kader Golkar yang sudah dipecat Aburizal. Mereka adalah Agus Gumiwang, Nusron Wahid, dan Poempida Hidayatullah.  

Presidium Penyelamatan Partai terbentuk karena pengurus beserta kader yang menjadi kandidat ketua umum tidak puas dengan kepemimpinan Aburizal karena ngotot menggelar Munas pada 30 November hingga 3 Desember 2014 nanti di Bali.

Sedangkan kubu Presidium akan menggelar munas selambat-lambatnya pada 15 Januari 2015.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI