Suara.com - Politikus PAN Viva Yoga menuding komentar Menteri Kordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edhy Purdijatno soal pelarangan Musyawarah Nasional (Munas) IX Golkar di Bali tak beralasan.
Viva Yoga yang pernah tinggal di Bali selama delapan tahun, membantah kalau alasan keamanan membuat ditundanya Munas tersebut digelar di Bali.
"Saya ini delapan tahun di Bali. Bali itu penuh turis di atas tanggal 15 Desember. Dan Lokasi munas tidak akan menimbulkan huru hara karena itu di Nusa Dua. Nusa Dua itu luas sekali," kata Viva di DPR, Jakarta, Rabu (26/11/2014).
Dia meminta pemerintah bijaksana dan jangan terkesan ada pembelaan yang merusak demokrasi, ppalagi jadi pemicu persoalan internal parpol. Dia menyebut langkah pemerintah ini sudah dalam tataran intervensi kepada partai politik.
"Kalau pemerintah tidak bijaksana dan tidak paham UU terkesan intervensi. Opini semacam itu akan terbangun padahal ini merupakan proses suksesi kepemimpinan parpol. Biarlah di masing-masing parpol itu," tegasnya.
Sebagai anggota Koalisi Merah Putih (KMP), Viva menegaskan, PAN tidak mau terlalu jauh menyikapi kisruh internal di partai Golkar. Dia pun menghargai apapun keputusan partai berlambang beringin itu nanti.
"Kita ini menghargai masing-masing parpol. PAN tidak akan mencampuri. Tapi dalam konteksi hidup demokrasi. Parpol pilar demoksasi gmana kembangkan demokrasi kalau di internal parpol tidak demokratis," ujarnya.