Kubu ARB Tetap Gelar Munas di Bali

Tomi Tresnady Suara.Com
Rabu, 26 November 2014 | 06:21 WIB
Kubu ARB Tetap Gelar Munas di Bali
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie didampingi Ketua Umum PKK Kosgoro Agung Laksono. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aburizal Bakrie tetap memegang hasil Rapimnas yang menghasilkan keputusan jika Musyawarah Nasional Partai Golkar akan digelar di Bali pada 30 November hingga 3 Desember 2014 mendatang.

Ical, sapaan Aburizal Bakrie, mengatakan hal itu kepada wartawan di Bakrie Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (25/11/2014) malam.

Ical menanggapi  hasil rapat pleno DPP Partai Golkar di markas partai di Slipi, Jakarta Barat, yang dipimpin oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono yang memutuskan Munas (pemilihan ketua umum Partai Golkar) akan digelar pada Januari 2015.

 “Namun demikian saya juga menyatakan di dalam Rapimnas mengharapkan kepada semua pemengang hak suara dalam Rapimnas, dan saya akan sangat bergembira jika pemegang hak suara sepakat dengan saya dilakukan pada bulan Januari 2015. Namun saya juga mengatakan jika Rapimnas memutuskan lain maka saya loyal untuk keputusan itu karena hirarki keputusan Rapimnas itu berada di atas sidang pleno DPP,” kata Ical.

Kubu Agung Laksono sendiri telah membentuk Presidium Penyelamat Partai bersama Anggotanya delapan calon ketua umum Golkar, yakni Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Tohari, Zainudin Amali, Agus Gumiwang Kartasasmita, Yorrys Raweyai, Agun Gunandjar Sudarsa, dan Ibnu Munzir.

Hasil rapat pleno DPP Partai Golkar juga menghasilkan keputusan membekukan kepegurusan Ical. Munas versi Presidium Penyelamat Partai memilih Jakarta dalam pelaksanaannya di Januari 2015 .  

Rupanya, gelaran Munas Partai Golkar di Bali akan mendapat sandungan karena Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno telah meminta polisi untuk tidak menerbitkan izin penyelenggaraan Munas Partai Golkar di Bali karena khawatir memicu konflik yang lebih besar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI