Suara.com - Keluarga Amanda Dewi Nugroho (7), yang tewas kesetrum saat duduk di bangku pengunjung di lantai I, Mal Senayan Trade Centre (STC), Tanah Abang, Jakarta Pusat, mendatangi kantor Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (25/11/2014).
Orangtua Amanda, Evelin Sandra Dewi bersama pengacara meminta keadilan agar Ahok mampu membantu menuntaskan kasus yang menimpa anaknya itu.
Menanggapi hal itu, Ahok mengaku akan bertindak tegas apabila jika benar pengelola gedung lalai dalam pemasangan instalasi listrik. Namun ia menegaskan semuanya menunggu hasil dari visum dan ke Polisian.
"Saya nggak bisa menghakimi kan, saya nggak mau berdebat dengan pihak (STC). Saya nggak bisa ngotot sebelum ke polisi (hasil visum) kita tunggu," kata Ahok di Balai Kota DKI.
Sebelumnya ibu korban menanyakan kepada Ahok mengenai bangunan gedung harus ada CCTV di setiap lorongnya.
"Kita nggak ada kewajiban pasang CCTV, peraturan kita loh, jadi SLF (Sertifikat Layak Fungsi) sebuah gedung tidak ada CCTV," jawab Ahok.
"Saya nggak kenal punya siapa ini (bangunan STC). Bagi saya, saya siap mati untuk Jakarta kok, anda nggak usah curiga sama saya (untuk menangani kasus ini). Saya katakan tunggu Polisi," tambah Ahok.
Ahok menerangkan, sudah informasi dari berbagai pihak, namun hanya sebatas mendengarkan argument dan keterangan atas peristiwa itu.
"Maka saya panggil P2B (Dinas Pengawasan & Penertiban Bangunan). P2B mengatakan pak ini nya di dalam kakinya masuk. Makanya saya katakan ini tunggu Polisi, kalau Polisi disuap , aduh saya gak bisa deh (negur Polisi), Polisi di bawah presiden," jelas Ahok.