Istri PM India Tuntut Haknya Sebagai Ibu Negara

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 25 November 2014 | 07:55 WIB
Istri PM India Tuntut Haknya Sebagai Ibu Negara
Perdana Menteri India Narendra Modi di Sidney, Australia, (17/11). (Reuters/Rick Stevens)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Istri Perdana Menteri India Narendra Modi yang puluhan tahun hidup terpisah dari sang suami kini muncul dan menuntut hak-haknya sebagai ibu negara. Jashobaden Chimanlal, perempuan yang dinikahi Modi di usia remaja menuntut tunjangan yang sepantasnya ia dapat sebagai istri seorang perdana menteri.

Modi, politisi Partai Bharatiya Janata yang menjabat sebagai Perdana Menteri India sejak bulan Mei, dan Jashobaden dinikahkan oleh kedua orang tua mereka sekitar 45 tahun yang lalu. Namun, keluarganya mengatakan itu hanyalah "ritual formal" dan Modi pun meninggalkan Jashobaden, hanya beberapa saat setelah menikah. Mereka tidak pernah bercerai.

"Saya adalah istri dari Perdana Menteri India yang terhormat," kata Jashobaden yang adalah pensiunan guru itu.

"Saya ingin tahu adakah ketentuan hukum dan konstitusi yang mengatur pengamanan atas diri saya? Sebagai istri dari Perdana Menteri tunjangan apa yang menjadi hak saya?" lanjut Jashobaden.

Sebelumnya, istri Modi memang tidak pernah terlihat di depan publik. Jarang pula dirinya difoto dan diwawancarai. Modi benar-benar menjaga privasi dari istrinya itu.

Menurut saudara Modi, Ashok Modi, pemerintah seharusnya memberikan mobil dan pengawal perempuan. Sebab, Jashobaden tidak nyaman dengan pengawal laki-laki.

"Ia adalah ibu negara dan berhak untuk mendapatkan segala fasilitasnya," kata Ashok seperti dikutip oleh Hindustan Times.

"Ia berhak untuk tinggal bersama (Modi) di Delhi," lanjutnya.

Dalam surat permohonan yang diajukan untuk menuntut haknya, Jashobaden mengeluhkan soal dirinya yang harus menggunakan transportasi publik, sementara para pengawalnya bepergian dengan kendaraan pemerintah.

Jashobaden mengaku khawatir atas keselamatan dirinya. Ia lalu mencontohkan soal mantan perdana menteri India Indira Gandhi yang ditembak mati oleh pengawalnya sendiri pada tahun 1984.

"Gandhi diserang dan dibunuh oleh pengawal pribadinya. Karena itulah saya merasa takut. Tolong beritahu saya rincian soal para pengawal," tulisnya dalam surat permohonannya.

Perempuan beruban itu menuntut jawaban atas suratnya dalam waktu 48 jam, karena menurutnya, ini soal "hidup dan mati". Ia menggunakan nama Jashobaden Narendrakumar Modi di surat tersebut.

Modi sendiri diduga sengaja merahasiakan pernikahannya dengan Jashobaden lantaran takut tidak bisa meniti kariernya di Partai Bharatya Janata yang terkenal kritis terhadap anggotanya yang menikah. Namun, pada akhirnya, Modi mengungkap pernikahannya. Lelaki yang pernah menjabat sebagai kepala menteri negara bagian Gujarat selama puluhan tahun itu untuk kali pertama mengakui pernikahannya saat mengajukan dokumen untuk mengikuti pemilihan umum. (News.com.au)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI