Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tidak berminat menjadi presiden seumur hidup. Ia mengaku tidak akan jadi presiden setelah tahun 2024, sesuai dengan konstitusi.
Seperti dilansir kantor berita Rusia, Tass, Putin menilai, jika dirinya tetap "ngotot" menjabat setelah tahun tersebut, negara yang akan dirugikan dan Putin tidak menginginkan hal itu terjadi.
Lelaki berusia 62 tahun itu pertama kali menjadi presiden Rusia pada tahun 2000. Ia kemudian mundur tahun 2008 setelah menjabat selama dua periode.
Sempat satu periode menjadi Perdana Menteri, Putin kembali naik tahta kepresidenan pada tahun 2012 untuk menjabat selama enam tahun. Putin mengungkap, keputusan dirinya untuk maju kembali atau tidak maju kembali dalam pemilu presiden tahun 2018 mendatang, tergantung pada situasi negara dan "mood"-nya.
Terkait sanksi negara-negara Barat terhadap pengusaha-pengusaha Rusia, Putin menilainya sebagai upaya untuk menghukum rekan-rekannya. Putin juga memandang sanksi tersebut sebagai cara untuk memecah belah elit Rusia.
Putin sadar, tidak semua rakyat Rusia mendukungnya. Namun, bagi Putin, itu tidak menjadi masalah selama kritikan yang diberikan bersifat membangun dan tidak melanggar hukum.
Kendati demikian, dirinya menekankan bahwa pemerintah Rusia akan bersikap tegas pada siapapun yang mencoba melemahkan negara. Putin mengibaratkan pihak-pihak tersebut seperti bakteri yang menjangkiti tubuh manusia.
"Mereka tinggal di dalam tubuh Anda. Baksil ini, bakteri ini, mereka selalu ada di dalam tubuh Anda," kata Putin.
"Namun, jika organismenya kuat, Anda dapat selalu menangkal flu karena sistem imun Anda," tutup Putin. (Newser)