Cina Pertahankan Pangkalan Militer di Spratly

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 24 November 2014 | 14:47 WIB
Cina Pertahankan Pangkalan Militer di Spratly
Ilustrasi angkatan laut Cina (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cina, pada Senin (24/11/2014), membalas kritik Amerika Serikat soal pembangunan sebuah pangkalan udara militer di kepulauan yang masih disengketakan dengan Taiwan, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Filipina.

Jenderal Tentara Pembebasan Rakyat, Luo Yuan, dalam wawancara dengan surat kabar pemerintah Cina, Global Times, mengatakan bahwa Beijing memang sedang membangun infrastruktur di kepulauan karang itu dan AS tidak boleh ikut campur dalam masalah itu.

"AS dalam hal ini telah bias, karena Filipina, Malaysia, dan Vietnam juga sudah membangun fasilitas militer," kata Luo, "Cina akan menghadapi tekanan internasional dan meneruskan pembangunan itu, karena (pembangunan itu) sah dan bisa dibenarkan."

Akhir pekan lalu jurnal pertahanan IHS Jane mengungkap foto-foto satelit yang menunjukkan bahwa Cina sedang membangun pangkalan udara militer di pulau Fiery Cross Reef (yang di Cina dikenal sebagai pulau Yongshu), yang masih merupakan bagian dari Kepulauan Spratly. (Baca juga: Cina Bangun Pangkalan Militer di Laut Cina Selatan)

Sebelumnya Cina secara sepihak mengklaim menguasai hampir seluruh Laut Cina Selatan, yang terkenal kaya akan sumber daya alam. Tetapi klaim itu ditentang Brunei, Malaysia, Vietnam, dan Filipina yang juga mengklaim wilayah perairan tersebut.

Beberapa setelah laporan IHS Jane dirilis, AS mengeritik Cina dan meminta Beijing menghentikan proyek itu.

"Kami mendesak Cina untuk menghentikan program reklamasinya dan menggelar upaya diplomasi dengan semua pihak," kata juru bicara militer AS, Letnan Kolonel Jeffrey Pool. (CNA/AFP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI