Dwikorita Karnawati, Rektor Perempuan Pertama UGM

Doddy Rosadi Suara.Com
Senin, 24 November 2014 | 13:56 WIB
Dwikorita Karnawati, Rektor Perempuan Pertama UGM
Prof. Ir. Dwikorita Karnawati. (dok: Humas UGM)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D resmi dilantik menjadi rektor Universitas Gadjah Mada masa bakti 2014-2017. Pelantikan Dwikorita dilangsungkan di Balai Senat UGM, Senin (24/11/2014) dihadiri segenap pimpinan dan anggota MWA (Majelis Wali Amanat) serta pimpinan fakultas.

Ketua MWA UGM, Prof. Dr. Sofian Effendi mengatakan melalui musyawarah mufakat MWA memutuskan untuk memilih dan menetapkan Prof. Dwikorita sebagai rektor UGM masa bakti 2014-2017. Dwikorita menjadi rektor antar waktu menggantikan Prof. Dr. Pratikno yang saat ini menjabat sebagai Mensesneg.

“Bu Dwikorita adalah akademikus perempuan UGM yang pertama kali diangkat menjadi rektor,”papar Sofian, dalam keterangan tertulis yang diterima suara.com, Senin (24/11/2014).

Ia menambahkan, kepemimpinan Dwikorita 2,5 tahun ke depan merupakan masa paling menentukan status UGM sebagai universitas perjuangan, universitas nasional dan universitas Pancasila. Sofian juga menyoroti minimnya putra daerah yang saat ini diterima di UGM untuk jenjang S1.

“Hanya ada sekitar 4-5 orang mahasiswa dari daerah di tiap kelas program studi S1. Jangan sampai UGM menjadi universitas lokal atau regional yang isinya mahasiswa dari DIY, Jateng, Jabar atau Jatim saja,”paparnya.

Tugas rektor baru, kata Sofian, juga mengkonsolidasikan luaran lembaga pendidikan tinggi dengan kebutuhan nasional yang masih belum sinkron. Selain itu, juga perlu mengoptimalkan program pascasarjana baik dari sisi jumlah mahasiswa maupun program studi.

Jumlah mahasiswa pascasarjana UGM saat ini baru 25 persen dari total mahasiswa UGM. Diharapkan 10 tahun ke depan jumlahnya bisa ditingkatkan menjadi tiga kali lipat.

“Negara lain sudah mencapai 60 persen. Selain itu UGM perlu juga membuat program studi etika profesi,”imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI