Suara.com - Pagi ini, Senin (24/11/2014), aparat kepolisian berjaga-jaga di pintu keluar jalan tol Ciujung, Serang, Provinsi Banten. Langkah ini diambil karena beredar isu ribuan buruh akan demonstrasi untuk protes terhadap Bupati Serang Ahmad Taufik Nuriman yang telah menandatangani upah minimum kabupaten tahun 2015 sebesar Rp2,7 juta.
Menurut informasi Traffic Management Center Polda Metro Jaya, sejumlah armada penghalau massa juga telah disiagakan di dekat gerbang tol.
Aparat keamanan akan bertindak tegas apabila dalam aksi, para buruh sampai menutup jalur tol atau menutup gerbang tol.
Isu demonstrasi tersebut terdengar sejak akhir pekan lalu. Mereka kesal karena pemerintah terkesan memihak pengusaha ketimbang buruh.
Serikat pekerja akan tetap memperjuangkan usulan mereka untuk menaikkan upah menjadi Rp2,8 juta.
Menurut rencana, ribuan buruh akan mendatangi kantor Bupati Serang dan gedung DPRD Serang untuk menyampaikan aspirasi.
Masih terkait dengan kesejahteraan buruh, Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri mengatakan sedang mewacanakan untuk menggeser isu upah buruh. Menurut dia, selama ini hanya isu ini yang selalu diangkat dan dipermasalahkan.
"Sekarang, saya sedang memikirkan bagaimana menggeser isu soal upah ini kepada yang lain," kata Hanif, baru-baru ini.
Mengapa upah selalu diributkan, terutama oleh buruh? Sebab, selama ini upah dari perusahaan merupakan satu-satunya sumber pendapatan kalangan buruh. Sementara, kebutuhan hidup sangat banyak.
"Upah itu satu-satunya pintu masuk dari uang buruh. Itu diributkan terus. Sedangkan pintu keluar uang buruh banyak, ada sandang, pangan, transportasi, pendidikan, kesehatan, perumahan dan lain sebagainya," kata menteri yang berasal dari Partai Kebangkitan Bangsa.