Suara.com - Asisten Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang bernama Fika Fawzia, bereaksi terhadap pemberitaan media yang belakangan marak menyoroti sosoknya. Secara khusus, Fika bahkan menuliskan klarifikasi terhadap pemberitaan sebuah media online yang menurutnya terutama berjudul keliru, plus dikutip tanpa izin dan diterjemahkan secara tidak benar dari blognya.
"Hak Jawab saya untuk artikel yang beredar mengenai tulisan di blog saya yang disadur tanpa izin," tulis Fika melalui akun Twitter-nya, Minggu (23/11/2014) malam, sembari mencantumkan link ke tulisan di blog Wordpress-nya tersebut.
Berikut tulisan Fika di blognya, yang juga baru ditulis hari ini dalam Bahasa Inggris dan diberi tajuk "Klarifikasi" tersebut:
"Lantaran beberapa artikel online [dilengkapi link] baru-baru ini terkait penunjukan [tugas] saya, blog saya ini mendapatkan banyak sekali kunjungan, khususnya pada postingan terakhir saya.
Referensi utama terhadap postingan itu adalah link berikut ini: [dengan memberi URL artikel dimaksud].
Pertama dan utama sekali, saya ingin menegaskan bahwa terlepas dari penunjukan saya sebagai pegawai pemerintath, saya adalah seorang profesional yang memiliki loyalitas kepada Republik Indonesia terlepas dari siapa pun Presiden-nya. Saya tidak memiliki afiliasi politik atau perusahaan. Yang saya miliki hanyalah kebebasan berpikirku.
Sehubungan dengan itu, saya [selama ini] telah mengelola blog pribadi saya ini sebagai kumpulan analisis dan tulisan opini sebagai seorang peneliti kebijakan publik.
Semua tulisan saya di sini harusnya diatribusikan kepada saya, dan jika ada yang ingin mengutipnya, mereka harusnya punya norma untuk mengontak saya sebelum memublikasikan di tempat lain. Lebih jauh, jika ada yang ingin menerjemahkannya ke Bahasa Indonesia, tolong lakukan dengan baik dan jangan gunakan Goolge Translate.
Terkait artikel yang disebut di atas, itu adalah judul yang keliru. Dan jika seseorang (penulis) cukup pintar memahami nada [makna] tulisan saya, itu adalah sebuah analisis dari gaya kepemimpinan Presiden Jokowi, pilihan kebijakannya dan penunjukan menteri-menterinya. Saya merasa terganggu dengan bagaimana media menonjolkan "gembar-gembor" pengumuman menteri ketimbang pertimbangan di balik keputusan itu. Sebagai warga yang bertanggung jawab, kita harus menerapkan pola pikir kritis dan mengawasi bagaimana pemerintah menerapkan kebijakannya demi memastikan mereka bekerja untuk kempentingan kita (rakyat) dan bukannya kepentingan elite politik/pengusaha.
Harapan saya adalah bahwa media [lebih] melakukan analisis seperti ini ketimbang fokus pada profil pribadi asisten menteri seperti saya. Yang lebih disayangkan lagi bahwa fokus mereka [media] terutama adalah pada penampilan [paras] saya, bukannya kompetensi saya.
Oleh karenanya, biarkanlah saya mengerjakan tugas saya dengan baik, karena saya hanya ingin yang terbaik untuk negeri ini dan rakyatnya. Dan untuk saat ini, saya yakin bahwa bekerja dengan Ibu Susi [Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti] adalah salah satu jalan terbaik melakukan hal itu.
Bantulah kami untuk fokus pada performa program dan kebijakan kami, laporkan pada kami apa yang diimplementasikan di lapangan, dan beri tahu kami apakah kami melakukan pekerjaan dengan baik atau buruk -- dan kami akan memperbaikinya. Tidak ada lagi laporan "Asal Bapak Senang (atau "Asal Ibu Senang").
Ini adalah era baru dalam pemerintahan dan saya berharap media-media Indonesia dapat mendampingi [mengawal] dengan jurnalisme sesungguhnya dalam mendukungnya.
Terima kasih atas perhatiannya."
Diberitakan Secara Keliru, Ini Respons Fika Fawzia
Arsito Hidayatullah Suara.Com
Minggu, 23 November 2014 | 21:51 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Beda Pendidikan Susi Pudjiastuti vs Ridwan Kamil, Disentil Gegara Pidato Seksis Soal Janda
24 November 2024 | 17:03 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI