Insiden mengejutkan terjadi di sebuah ruang pengadilan di Roermond, Limburg, Belanda baru-baru ini. Seorang ayah tidak terima dengan hukuman terlalu ringan yang diberikan hakim pada pengemudi ugal-ugalan yang membuat putrinya tewas dan melemparkan sebuah bangku ke arah hakim.
Sang ayah yang hadir dalam pengadilan itu tidak bisa mengendalikan diri ketika hakim hanya memvonis lelaki yang menabrak putrinya hingga tewas dengan hukuman melakukan kerja sosial selama 120 jam. Jika ia tidak memenuhi persyaratan tersebut, pelaku akan dikurung selama 60 hari.
Merasa hukuman tersebut terlalu ringan, sang ayah naik pitam. Ia mengangkat sebuah bangku dan melontarkannya ke arah hakim. Beruntung, bangku tersebut tidak mengenai sang hakim.
Menurut catatan kepolisian, pelaku memacu kendaraannya dengan kecepatan 120 kilometer per jam di jalur lambat. Di suatu titik, mobil keluar jalur dan menyambar si bocah perempuan berusia dua tahun yang tengah bersama kakek dan neneknya. Ketiganya tewas seketika. Menurut laporan sejumlah media setempat, si pelaku tidak pernah menunjukkan penyesalan. Tak pernah pula dirinya meminta maaf.
Insiden pelemparan bangku yang terjadi di pengadilan itu terekam kamera. Videonya beredar di Youtube dan menuai beragam reaksi. Sebagian besar sependapat dengan sang ayah yang menilai hukuman tersebut terlalu ringan.
Sementara itu, pendapat senada juga diutarakan anggota parlemen Belanda Joram van Klaveren. Menurutnya, vonis tersebut sangat ringan. (Mirror)