Suara.com - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim telah mengeksekusi politisi perempuan di Suriah karena dianggap telah melakukan tindakan mata-mata. Saada Al Ahmad – nama politisi perempuan itu – adalah pemimpin Al-Harakat Al Sha’biyya Al Qawimiyyeh Al-Massaanda yang merupakan kelompok politik di Raqqa.
Kelompok itu aktif melakukan kegiatan untuk menyatukan warga Suriah dan berupaya untuk menghapus kekerasan dari negara itu. Al Ahmad dikabarkan telah memotivasi warga untuk membentuk pemerintahan yang demokratis. Saada dituding telah memaksa warga untuk menolak gerakan Islam di Suriah.
Saada menilai gerakan Islam telah menimbulkan pertumpahan darah. Saada ditangkap oleh kelompok ISIS beberapa bulan lalu. Informasi tentang kematian Saada sebenarnya masih simpang siur. Kemaris, ISIS merilis foto jenazah Saada yang telah dihukum mati karena melakukan spionase.
ISIS menilai Saada telah berkhianat karena tidak mendukung gerakan mereka tetapi membela pemerintah Suriah. Sementara itu, warga Suriah justru menganggap Saada sebagai pahlawan. Dia sebelumnya tinggal di Oman dan dideportasi pada 2012 setelah ada seorang laki-laki yang berusaha merobek bendera Suriah di Kedutaan Besar di sana. (NYPost/IBTimes)
Politisi Perempuan Ini Dihukum Mati oleh ISIS
Doddy Rosadi Suara.Com
Sabtu, 22 November 2014 | 12:03 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Pasukan AS Lancarkan Serangan Udara terhadap ISIS di Suriah
12 Oktober 2024 | 20:02 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI