Ganti ASI dengan Susu Formula, 11 Dokter Ditahan

Tomi Tresnady Suara.Com
Sabtu, 22 November 2014 | 06:47 WIB
Ganti ASI dengan Susu Formula, 11 Dokter Ditahan
Ilustrasi ibu menyusui. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi Italia tahan 12 dokter anak dalam tahanan rumah karena diduga menerima hadiah mahal dari produsen susu bayi guna mempromosikan susu formula sebagai pengganti air susu ibu (ASI). Polisi telah menyelidiki praktek tak lazim di mana dokter anak meresepkan susu bayi formula kepada bayi yang baru lahir dengan imbalan suap dalam bentuk hadiah mahal dan liburan yang mewah. 

Dua dari dokter yang ditempatkan dalam tahanan rumah adalah kepala dokter anak di rumah sakit. "Lima tenaga penjualan untuk tiga perusahaan yang berbeda dan satu eksekutif juga ditempatkan dalam tahanan rumah," kata polisi tanpa menyebutkan nama-nama mereka, Jumat (21/11/2014).

"Para tenaga penjual itu menghubungi para dokter anak untuk mendesak mereka guna meresepkan susu bayi formula kepada bayi yang baru lahir, yang bertentangan dengan pendapat ilmiah akan kebutuhan untuk mempromosikan pemberian air susu ibu," kata polisi.

Kapten Polisi Carabinieri Gennaro Riccardi mengatakan bahwa para tenaga penjual itu akan membagikan ratusan ribu euro dalam bentuk hadiah kepada para dokter yang bekerja pada sistem kesehatan yang dikelola negara jika angka penjualan di tingkat lokal tinggi.

"Hadiah-hadiah itu antara lain berupa iPhone, komputer Apple, pendingin ruangan, televisi, perjalanan ke India, Amerika Serikat, Paris, London, Istanbul dan liburan dengan kapal pesiar mewah," kata Carabinieri Gennaro Riccardi.

"Tidak ada kata yang tepat yang dapat mewakili skala dari tindakan ini," tambah Menteri Kesehatan Beatrice Lorenzin dalam sebuah pernyataan.

Dokter itu menentang pendapat ilmiah dan imbauan dari kementerian kesehatan serta meyakinkan pada ibu guna menggantikan air susu ibu dengan susu formula.

Menurut Carabinieri, manajemen DMF Dietetic Metabolic Food, sebuah perusahaan Italia yang berkantor di dekat Milan, dalam sebuah penyelidikan telah terlibat langsung dalam sistem imbalan itu.(Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI