Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla berbagi pengalaman saat mencegah konflik di beberapa daerah di Indonesia saat menghadiri World Peace Forum, di DPR, Jakarta, Kamis (20/11/2014).
Menurutnya, negara harus hadir dengan cara memakmurkan rakyatnya. Dia juga menyinggung, penyelesaian konflik tak cukup dengan menggelar konferensi atau sekadar berdikusi.
"Pengalaman saya, perdamaian tidak hanya dicapai dengan diskusi. Perdamaian bisa terjadi dengan bertindak dengan adil. Damai yang dapat dicapai,” ujar JK yang sudah dua kali menjabat wakil presiden itu.
“Makin banyak konferensi, makin banyak konflik. Perlu bawa langkah-langkah keadilan baik bagi bangsa. Perbaikan kesejahteraan, pendidikan, itu yang bisa ciptakan perdamaian. Bukan hanya redam konflik tapi gimana supaya nggak terjadi konflik," tambahnya lagi.
JK juga menyebut mudahnya terjadi konflik karena penyalahgunaan ideologi agama. Bahkan, terkadang janji masuk surga masih dibawa pemuka agama dan membuat terjadinya konflik.
Dia bahkan tegas menyatakan ada pemimpin agama yang menjual surga demi terjadinya konflik.
"Itu karena ada pemimpin agama yang menjual murah surga. Banyak yang mengajarkan bahwa membunuh, membakar bisa masuk surga,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, JK juga menyempatkan diri meminta maaf karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak hadir.
JK hadir mewakili Presiden Jokowi yang tiba-tiba membatalkan undangan acara yang juga sekaligus perayaan milad Muhammadiyah.
"Saya sampaikan permintaan maaf dari Jokowi. Sedang adakan pertemuan penting, juga bicarakan konflik aneh yang bunuh perdamaian dan ketertiban. Kita selesaikan ketimpangan dari kita yang hadir di sini," ucapnya.