Ketua DPR Utus Ketua Komisi III ke Batam

Siswanto Suara.Com
Kamis, 20 November 2014 | 12:40 WIB
Ketua DPR Utus Ketua Komisi III ke Batam
Ketua DPR, Setya Novanto. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPR Setya Novanto memerintahkan Ketua Komisi bidang Hukum (III) Azis Syamsudin datang ke Batam, Kepulauan Riau, untuk melihat tempat kejadian perkara sekaligus mencari informasi terkait bentrokan antara anggota TNI dan Polri.

"Saya langsung menelepon Pak Azis untuk langsung ke tempat kejadian perkara untuk mengecek kondisi di sana," kata Setya di DPR, Jakarta, Kamis (21/11/2014).

Dengan demikian, kata Setya, DPR bisa mengetahui kronologis kasus yang terjadi pada Rabu (19/11/2014) malam. Dengan demikian, kata dia, DPR bisa menentukan langkah selanjutnya untuk menindaklanjuti insiden bentrok anggota TNI dan Polri.

Anggota Fraksi Partai Golkar tersebut mengaku prihatin bentrokan antar aparat keamanan masih terjadi. Ia berharap kasus serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.

"Kita harapkan Kapolri Jenderal Sutarman dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko untuk menyelesaikan secara agar kasus serupa tidak terulang kembali," kata dia.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane mengatakan bentrokan antara anggota TNI dan Polri di Batam menunjukkan makin buruknya hubungan psikologis antara kedua institusi aparatur keamanan tersebut. Pertikaian di Batam merupakan yang kedua kali terjadi dalam tiga bulan terakhir.

"Ada tiga penyebab utama dalam kasus bentrokan TNI-Polri di Batam," kata Neta.

Pertama, tidak terkendalinya aksi backing mem-backing, baik dalam bisnis legal maupun ilegal, yang dilakukan oknum kedua institusi. Kedua, masih membaranya dendam kesumat antar oknum kedua institusi pascabentrokan 21 September 2014 yang mengakibatkan empat anggota Batalion 134 Tuah Sakti tertembak.

Ketiga, penggunaan seragam loreng militer pada anggota Brimob, yang dinilai sebagai wujud arogansi Polri. Penggunaan seragam loreng pada Brimob telah membuat lapisan bawah TNI tersinggung hingga gampang terpicu emosi jika berhadapan dengan anggota Brimob.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI