Suara.com - Tak ada ucapan selamat dari Fraksi Gerindra DPR RI untuk pelantikan Basuki Tjahaja Purnama menjadi Gubernur DKI Jakarta, walaupun dulunya dia pernah menjadi anggota partai tersebut.
"Nggak ada pesan (selamat) untuk Ahok. Wong, dia gubernur kontroversi kok," kata Ketua Fraksi Gerindra Ahmad Muzani, di DPR, Jakarta, Rabu (19/11/2014).
Kontroversi yang dimaksud Ahmad Muzani, antara lain pelantikan tersebut berdasarkan surat Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Kemudian, ketika sidang paripurna DPRD DKI Jakarta untuk mengusulkan pelantikan Ahok, pesertanya tidak kuorum.
"Mendagri ga ada hujan, menyurati DPRD segera melakukan persidangan untuk Ahok, Mendagri kebelet intervensi jadi masalah, kelihatan konsolidasi politik di pemda mengabaikan prosedur ini jadi masalah, kebuntuannya di situ," tuturnya.
Kemudian, kata Ahmad Muzani, soal tafsir undang-undang untuk pelantikan Ahok juga berbeda-beda. Menurut Ahmad Muzani, seharusnya pelantikan dilakukan sampai ada keputusan dari Mahkamah Agung.
"Kenapa nggak menunggu fatwa MA dulu," ujarnya.
Ahmad Muzani mengaku, sebagai Sekretaris Jenderal DPP Gerindra, ia tidak memberikan pengarahan khusus kepada anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta dalam menyikapi pelantikan Ahok, termasuk wacana mendorong DPRD menggunakan hak interpelasi.
Sejumlah fraksi di DPRD DKI Jakarta, termasuk Fraksi Gerindra, akan menggunakan hak interpelasi untuk pelantikan Ahok. Sebab, pelantikan tersebut terkesan buru-buru dan dipaksakan.
"Itu kita serahkan kepada DPRD DKI," kata dia.